Buntut Tolikara, Polisi Bubarkan Pameran Lukisan di Yogya  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Jumat, 24 Juli 2015 18:08 WIB

(Foto:TEMPO/ANANG ZAKARIA)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepolisian Sektor Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta meminta pengelola Tembi Rumah Budaya menunda acara pameran lukisan dengan alasan ada massa yang bersiap menggeruduk galeri itu pada Jumat siang 24 Juli 2015. "Kepala Polsek Sewon yang mendatangi kami pada Jumat pagi, katanya ada massa mau datang (ke Tembi)," kata Kepala Urusan Budaya di Tembi Rumah Budaya, Totok Barata, Jumat 24 Juni 2015.

Pameran lukisan bertajuk "Jalan Salib (versi wayang) Lurung Kamulyan" itu sedianya berlangsung sejak 23 Juli sampai 5 Agustus 2015. Tapi, menurut Totok, polisi beralasan situasi saat ini sedang tidak kondusif akibat efek kasus kisruh pembubaran sholat ied di Kabupaten Tolikara, Papua.

Tapi, menurut Toto, polisi tak menjelaskan waktu yang kondusif untuk penyelenggaraan pameran itu. "Kami heran dengan permintaan polisi, biasanya tidak ada masalah. Ancaman juga tidak ada yang datang ke kami," kata dia.

Menurut Totok, pengelola Tembi Rumah Budaya akhirnya memutuskan membatalkan acara pameran. Sekitar 24 lukisan Petrus Agus Herjaka dikeluarkan dari galeri di Tembi pada Jumat siang. "Karena tidak jelas, sampai kapan situasinya tidak kondusif," kata dia.

Tempo sempat melihat ada sekitar enam personel polisi berseragam berjaga di halaman Tembi Rumah Budaya pada Pukul 13.30, Jumat siang. Mereka membawa satu mobil patroli dan memarkirnya di halaman Tembi.

Sehari sebelumnya, Kamis malam 23 Juli 2015, polisi juga meminta acara pembukaan pameran lukisan karya Petrus Agus Herjaka itu dibatalkan. Akibatnya penyelenggara mempersingkat acara pembukaan pameran itu.

Tapi, kepolisian membantah kronologi kasus versi pengelola Tembi. Kepala Kepolisian Sektor Sewon, Komisaris Polisi Heru Setiawan membantah perintah pembubaran pameran di Tembi karena ancaman serbuan massa. "Tidak ada ancaman penyerangan massa Ormas, sebabnya hanya karena acara itu tidak berizin," kata Heru.

Dia mengklaim selama ini sudah sering mengingatkan pihak Tembi Rumah Budaya agar mengurus izin kegiatan yang mengundang banyak orang. Apalagi, dia mengimbuhkan, saat pembukaan pameran, undangan yang datang berasal dari lintas kecamatan. "Malah seharusnya izinnya ke Polres Bantul. Bunyi aturannya seperti itu," kata dia.

Adapun Petrus Agus Herjaka, seniman yang melukis 24 lukisan di Pameran Jalan Salib Lurung Kamulyan, mengaku kaget dengan peristiwa ini. "Biasanya juga tidak perlu izin untuk pameran," kata dia.

Sebagian dari 24 lukisan karya Agus di pameran itu memuat gambar Yesus dalam versi bentuk mirip figur di wayang purwa. Sejumlah lukisan menampilkan peristiwa penyaliban Yesus. "Saya membuat sekitar 14 lukisan untuk dipajang di gereja Santa Maria Assumpta, Gamping, Sleman," kata dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita terkait

Pengunjung Selalu Padat, Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre Paris akan Dipindahkan

1 hari lalu

Pengunjung Selalu Padat, Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre Paris akan Dipindahkan

Mona Lisa karya seni yang paling banyak dikunjungi di dunia, 10 juta orang datang ke Museum Louvre untuk melihat lukisan itu setiap tahunnya.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

15 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

19 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

55 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

58 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

59 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

25 Februari 2024

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

Menurut Rizky, pameran lukisan karya Barli juga untuk memberi kesempatan bagi orang untuk melihat karya aslinya.

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

9 Februari 2024

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

Karya unik yang bisa dijumpai di Grey Art Gallery adalah Self Potrait by Van Gogh, 2022. Pembuatnya Abdi Setiawan, menggunakan potongan arang kayu.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya