Soal Kenaikan Anggaran, Presiden Belum Menerima Laporan Detail
Reporter
Editor
Kamis, 27 Oktober 2005 14:54 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum mendapatkan laporan secara detail anggaran kepresidenan yang telah diajukan ke DPR, meskipun secara umum perencanaan anggaran tersebut telah dibahas bersama presiden. "Tapi kan tentu beliau perlu juga menerima laporan yang lebih detail," kata Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi yang ditemui di acara penyerahan mobil listrik produksi LIPI di kawasan Monas, Kamis (27/10).Presiden Yudhoyono, lanjut Sudi, tidak pernah berbicara soal angka-angka dalam pembahasan mengenai perencanaan anggaran pemerintahan. "Tapi beliau selalu menyampaikan bagaimana supaya perencanaan anggaran itu disusun sehemat mungkin dan seefisien mungkin," kata Sudi. Seperti dikabarkan sebelumnya, dalam RAPBN 2006 yang telah diajukan pemerintah ke DPR, anggaran untuk kepresidenan naik sekitar 57 persen. Dari sekitar Rp 727 miliar pada 2005, menjadi Rp 1,147 triliun pada 2006.Presiden Yudhoyono, menurut juru bicara Andi Malarangeng, belum tahu tentang besaran anggaran kepresidenan yang telah diajukan keDPR tersebut. Anggaran untuk Sekretariat Kabinet juga direncanakan naik sampai 80 persen untuk 2006 mendatang. Dari sekitar Rp 8 miliar pada 2005, menjadi sekitar Rp 14 miliar untuk 2006.Anggaran sebesar Rp 14 Miliar ini, menurut Sudi, adalah untuk keseluruhan kegiatan di Sekretariat Kabinet, termasuk adanya organisasi yang baru, seperti staf khusus presiden, dan sebagainya. "Jadi itu sudah sangat realistis dan tidak ada yang macam-macam di situ," tandas Sudi. Dimas Adityo
Ketua Komite Tetap Perpajakan Bidang Kebijakan Fiskal dan Publik Kadin Indonesia, Siddhi Widyaprathama, mengatakan, di penghujung 2023 ini kondisi perekonomian di Indonesia masih aman, meski ditengah gejolak yang terjadi dunia.