Kiri-kanan: Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Mendagri Cahyo Kumolo, Menag Lukman Hakim Syaifudin, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menko Polhukam Tedjo Edy Purdjianto, dan Kepala BIN Sutiyoso memberikan keterangan pers terkait insiden Tolikara, di Istana Negara, Jakarta, 22 Juli 2015. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara yang baru terpilih, Sutiyoso, menggelar acara silaturahmi di rumah dinasnya di kompleks menteri Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Juli 2015. Pertemuan itu juga dihadiri oleh Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Selain petinggi-petinggi lembaga negara, Sutiyoso turut mengundang tokoh agama dan pemuda. Dalam pertemuan itu, Sutiyoso tak ketinggalan menyinggung permasalahan konflik di Tolikara, Papua.
"Dalam situasi seperti ini, kita perlu memahami pentingnya persatuan kesatuan," kata Sutiyoso dalam kata sambutannya, Kamis, 23 Juli 2015.
Sutiyoso mengimbau tokoh masyarakat dan agama untuk memberikan contoh demi terciptanya perdamaian. "Jangan berkelahi karena perbedaan," ucap dia.
Sutiyoso juga memperingatkan ada ancaman bagi Indonesia karena negara ini memiliki sumber daya alam yang kaya raya. Pihak-pihak tertentu, kata Sutiyoso, mengincar negara-negara dengan sumber daya kaya termasuk Indonesia.
Bila Indonesia tak bersatu, ujar dia, potensi kekayaan Indonesia tak akan bisa dimanfaatkan. "Membangun bangsa butuh kekompakan," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Tokoh-tokoh yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Ketua Konferensi Waligereja Indonesia Ignatius Suharyo, Sekretaris Umum MPH PGI Gomar Gulton, Sekjen PBNU Mansudi Syuhud, Ketua Umum KNPI Muhammad Rifai Darus, Ketua Umum PB HMI Muh. Arief Rosyid Hasan, dan Direktur Jenderal Bina Masyarakat Islam dan Kristen Kementerian Agama.
Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024
7 Februari 2024
Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024
Pernyataan Jokowi itu muncul setelah kritik yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri soal netralitas TNI-Polri.