Begini Kondisi Pengungsi Rusuh Tolikara di Wamena  

Rabu, 22 Juli 2015 00:42 WIB

Ilustrasi warga Kota Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, awal Desember 2014. TEMPO/Cunding Levi

TEMPO.CO, Wamena - Ratusan orang mengungsi akibat kerusuhan antarwarga di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua pada Jumat 17 Juli 2015. Warga mengungsi bukan hanya karena alasan keamanan, melainkan karena tempat tinggalnya telah habis terbakar.

Koordinator Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) cabang Jayawijaya, Papua, Hamdani mengatakan sebagian pengungsi memilih tetap di Tolikara, sisanya menjauhi lokasi konflik menuju Wamena.

"Pengungsi masih tersebar, belum ada satu penampungan sehingga mayoritas menumpang di rumah-rumah warga di Wamena," kata Hamdani saat dihubungi Tempo, Selasa, 21 Juli 2015.

Kerusuhan yang terjadi bertepatan dengan hari raya Idul Fitri pekan lalu, berawal dari protes jemaat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) atas penyelenggaraan salat Id di lapangan Markas Komando Rayon Militer (Makoramil). Lapangan tersebut berdekatan dengan pemukiman warga, kios, musala, dan gereja. Saat itu jemaat GIDI-- jemaat Kristen mayoritas di Tolikara-- tengah menyelenggarakan kebaktian kebangunan rohani.

Tak lama setelah protes berlangsung, polisi mengeluarkan tembakan ke arah jemaat GIDI. Sebelas jemaat terluka, dan satu orang tewas. Massa dari jemaat GIDI mengamuk hingga menyebabkan puluhan kios dan sebuah masjid terbakar. Umat muslim yang sedang melakukan salat membubarkan diri karena takut menjadi korban.

Baca juga:
EKSKLUSIF: Pengakuan Mengejutkan Pengonsep Surat Edaran Gidi
Begini Penuturan Shintya Ihwal Para Penculiknya
Pembunuhan Nurbaety Terkait Berita? Ini Analisa Pakar


Hamdani mengatakan sebagian besar warga mengungsi di Wamena sejak Juat malam. "Saat itu, ada bantuan mobil dan pesawat TNI mengangkut warga ke Wamena," kata Hamdani. Selama lima hari terakhir, mereka menumpang di rumah warga di Gang Nirwana, Wamena.

Dari 26 kepala keluarga yang telah ditemui BSMI, hanya ada satu warga sakit akibat trauma. Selebihnya, dalam keadaan sehat meskipun kekurangan sandang. "Mereka bertahan dalam keadaan seadanya. Tak ada yang terbawa selain baju yang dipakai," kata Hamdani.

Kemarin, BSMI dan Bazda Wamena menyerahkan bantuan sebesar Rp 1,750 juta per kepala keluarga. Meski begitu, masih banyak warga yang belum mendapatkan santunan.

Kementerian Sosial mencatat terdapat 153 jiwa dari 38 kepala keluarga menjadi korban akibat kerusuhan ini. Selain di Wamena, sebagian warga mengungsi di belakang kantor Koramil dan Polres Tolikara. Hingga kini, berbagai pihak telah mengirimkan bantuan ke Tolikara berupa makanan, pakaian dan juga uang tunai. Kapolda Papua memberikan bantuan uang sebesar Rp 30 juta, Pangdam XVII Cenderawasih senilai Rp 30 juta, Kapolri dan Bupati Tolikara masing-masing Rp100 juta.

Bupati Usman G. Wanimbo berharap Tolikara segera pulih dari peristiwa kerusuhan yang terjadi pada Jumat pekan lalu. “Kios yang rusak itu milik warga muslim dan Kristen. Kami ada rencana membangun kembali secara permanen sehingga aktivitas warga kembali pulih,” kata dia.

Para pengungsi berencana kembali ke Karubaga Tolikara jika program itu tak segera terealisasi. Mereka memilih berdikari. "Mereka akan memilih kembali dan bangun rumah sendiri. Mereka tidak takut konflik," kata Hamdani.

PUTRI ADITYOWATI | MARIA RITA HASUGIAN

Berita terkait

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

10 jam lalu

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno membenarkan KKB Intan Jaya menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

22 jam lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

1 hari lalu

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

Otsus Papua bukan merupakan penyelesaian atau resolusi konflik Papua.

Baca Selengkapnya

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

1 hari lalu

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

Alissa Wahid menduga TNI kembali menyebut OPM itu karena sudah kewalahan mengatasi kelompok pro-kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

1 hari lalu

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

Lettu Inf Muhammad Fardhana tunangan pedangdut Ayu Ting Ting, pimpin pemasangan aliran listrik Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

1 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

3 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

4 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

5 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

8 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya