Polemik Sabda Raja, Open House Sultan HB X Mau Diboikot  

Selasa, 21 Juli 2015 18:31 WIB

Putri sulung Sultan, GKR Mangkubumi (kiri) tampil dalam pementasan wayang orang memperingati Jumenengan Dalem Sri Sultan Hamengku Bawono X di pagelaran keraton Yogyakarta, 18 Mei 2015. Pertunjukan ini untuk memperingati 27 tahun Sultan HB X bertahta. TEMPO/Pius Erlangga.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah elemen masyarakat Yogyakarta berencana tak menghadiri acara open house yang digelar Raja Keraton yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X di Bangsal Kepatihan Yogyakarta pada Rabu, 22 Juli 2015.

Pasalnya, meskipun acara itu bersifat umum dan menjadi rutinitas pasca-Lebaran, mereka khawatir kedatangan mereka bisa dipersepsikan negatif. Ini terutama terkait dengan belum selesainya polemik seputar sabda raja Sultan HB X yang memicu pro-kontra.

"Sudah ada pemberitahuan syawalan (open house) itu, namun kami belum ada rencana datang seperti tahun-tahun sebelumnya," ujar Ketua Dewan Penasehat Paguyuban Dukuh se-Gunungkidul 'Janaloka' Sutiyono, pada Selasa, 21 Juli 2015.

Sabda Raja HB X memicu polemik karena dinilai menyalahi paugeran adat istiadat yang dianut keraton selama ini. Salah satu poin sabda raja yang kontroversial adalah keputusannya mengangkat putri tertuanya sebagai calon pewaris takhta Yogyakarta. Sebelumnya, belum pernah ada perempuan yang memimpin kerajaan itu.

Sutiyono, yang juga Kepala Desa Banyusoca Playen Gunungkidul, membantah jika ketidakhadiran perwakilan paguyuban dukuh ke open house Sultan karena mengikuti langkah para kerabat keraton yang sengaja mangkir saat acara Ngabekten di Keraton, Sabtu, 18 Juli lalu. Para adik tiri Sultan HB X ketika itu juga tak hadir karena menolak sabda raja HB X.

"Ini inisiatif kami sendiri, tak ada suruhan atau instruksi siapa pun, bukan ikut-ikut," ujarnya.

Toh, lanjut Sutiyono, Sultan juga biasanya akan berkeliling ke semua daerah kabupaten/kota untuk menggelar syawalan bersama jajaran pemerintah daerah.

"Mungkin kami ikut yang saat (Sultan) berkeliling saja, biasanya jajaran perangkat desa dan dukuh juga diundang," ujarnya.

Ketua Paguyuban Seksi Keamanan Keraton (Paksi Katon), sebuah organisasi sayap keamanan sipil untuk keraton, Muhammad Suhud, juga berencana tak hadir dalam acara open house di Kepatihan itu.

"Saya tidak hadir karena masih repot," ujar Suhud.

Paksi Katon dalam tiap acara open house baik yang digelar di Kepatihan atau Keraton, biasanya terlibat aktif. Mereka bertugas membantu satuan Polisi Pamong Praja mengamankan ribuan warga yang hendak bersilaturahmi dengan Sultan.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

5 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

13 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

14 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

15 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

24 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

25 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

39 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

45 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

45 hari lalu

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

Perjanjian Giyanti berkaitan dengan hari jadi Yogyakarta pada 13 Maret, tahun ini ke-269.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

46 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya