TEMPO.CO, Jakarta - Kepadatan Arus Balik Lebaran 2015 sudah mulai terlihat. Hari ini, 20 Juli 2015, penumpukan kendaraan masih terjadi di beberapa titik, baik dari arah Yogyakarta menuju Klaten atau Surakarta maupun sebaliknya.
Titik-titik kepadatan arus balik itu terasa di kawasan Prambanan yang mengakibatkan kendaraan merayap sepanjang sekitar tiga kilometer. Di jalan menuju Bandar Udara Adisutjipto, antrean kendaraan mengular sekitar dua kilometer.
Di kedua titik tersebut sama-sama terdapat persimpangan jalan. Yang pertama adalah persimpangan yang menjadi pintu keluar-masuk kendaraan menuju ataupun meninggalkan tempat wisata Candi Prambanan. Yang kedua, persimpangan menuju dan keluar dari bandara.
Jalan nasional di dua sisi tersebut dipadati dengan kendaraan roda empat hingga masing-masing membuat tiga lajur. Kendaraan roda dua tetap bisa melaju dengan memanfaatkan lajur sempit hingga di luar bahu jalan, di tepi kiri di kedua sisi jalan.
Arus balik di jalur alternatif dari Klaten menuju Semarang juga sempat tersendat di persimpangan Jatinom. Sejumlah personel polisi melakukan buka-tutup arus lalu lintas secara bergantian untuk menghindari keruwetan di persimpangan itu.
Adapun arus lalu lintas di Kota Yogyakarta juga merayap di pusat keramaian, seperti di depan Ambarukmo Plaza maupun di kawasan Malioboro. “Kami sarankan bagi pemudik yang datang ke Yogyakarta atau meninggalkannya untuk menggunakan jalur alternatif,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi DIY Sigit Haryanta, Senin, 20 Juli 2015.
Hanya saja, bila melalui Jembatan Pules yang membentang di jalur alternatif dari arah Magelang menuju Prambanan diminta berhati-hati. Jembatan tersebut masih dalam bentuk jembatan bailey seusai putus akibat terjangan banjir pada musim hujan April lalu. “Belum bisa dilewati bus dan truk,” kata Sigit.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Berita terkait
Cerita dari Kampung Arab Kini
12 hari lalu
Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaBegini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X
16 hari lalu
Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi
Baca SelengkapnyaMenengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta
52 hari lalu
Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755
Baca SelengkapnyaDI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah
56 hari lalu
Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram
Baca SelengkapnyaKetua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan
4 Maret 2024
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.
Baca SelengkapnyaBadai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan
20 Januari 2024
Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.
Baca SelengkapnyaYogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu
4 Januari 2024
BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak
8 Desember 2023
Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.
Baca SelengkapnyaKader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya
8 Desember 2023
Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman
Baca SelengkapnyaBegini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa
8 Desember 2023
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.
Baca Selengkapnya