Kapolri Badrodin Haiti dalam gelar Operasi Ketupat 2015 di halaman Mapolda Metro Jaya. TEMPO/Ridian Eka Saputra
TEMPO.CO,Makassar - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti menyatakan polisi telah memeriksa sekitar 20 saksi untuk memperjelas asal mula insiden yang terjadi di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, pada Jumat, 17 Juli 2015.
"Sudah ada gambaran tersangkanya," kata Badrodin di Makassar, Minggu, 19 Juli 2015. Meski sudah ada gambaran tersangka, Badrodin berujar, polisi masih mengumpulkan alat bukti yang kuat. (Baca: Rusuh Tolikara, Istana Sesalkan Digelarnya Acara Tak Berizin)
Badrodin mengatakan telah membentuk tim khusus untuk mengungkap penyebab dan siapa saja yang harus bertanggung jawab atas kerusuhan yang diwarnai pembakaran tempat ibadah, kios, dan penembakan warga tersebut.
Badrodin menduga ada dalang di balik penyerangan membabi-buta terhadap umat muslim di Tolikara. "Kami melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap pelaku pembakaran, termasuk aktor intelektualnya," ucapnya. (Baca: Kapolri: Ada Aktor Intelektual di Insiden Tolikara)
Kerusuhan di Tolikara terjadi pada saat pelaksanaan salat Idul Fitri 1436 Hijriah, Jumat, 17 Juli 2015. Tiba-tiba sekelompok warga Tolikara membakar kios, rumah, dan Musala Baitul Mutaqin yang terletak di dekat tempat penyelenggaraan Seminar dan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Injili Pemuda.
Saat kebakaran meluas, warga muslim Tolikara berusaha menyelamatkan diri. Salat Idul Fitri terpaksa dibatalkan. Enam rumah, sebelas kios, dan satu musala ludes terbakar. Satu orang dikabarkan tewas tertembak aparat. (Baca juga: Rusuh di Tolikara, 'Semua Korban adalah Jemaat GIDI')
Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar
26 Maret 2022
Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar
Pengawasan dan pemantauan dari kepolisian untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa stok minyak goreng curah terjamin dan harga penjualannya sesuai HET.