Letnan Jenderal (Letjen) TNI Purn. Sutiyoso mengikuti upacara pengambilan sumpah sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di Istana Negara, Jakarta, 8 Juli 2015. residen Joko Widodo melantik Letnan Jenderal (Letjen) TNI Purn. Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Tempo/ Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara, Sutiyoso, mengatakan akan merekrut agen baru di Turki. Hal ini dilakukan untuk mencegah ISIS merekrut anggota baru dari Indonesia untuk masuk ke Suriah."Kita harus cegat langsung ke sebelum jalur masuk Suriah, yaitu Turki," kata Sutiyoso, di kediamannya yang terletak di Cibubur, Bekasi, Jumat, 17 Juli 2015.
Selain itu, BIN juga akan mulai merekrut 1.000 intelijen di Indonesia. Menurut Sutiyoso, hal ini dilakukan usai cuti bersama Idul Fitri, saat dia mulai aktif bekerja di BIN. "Saya akan rekrut dari TNI dan umum untuk membantu personil yang ada," kata Sutiyoso.
Menurut Sutiyoso, dirinya menargetkan ada satu intel di satu kabupaten pada setiap provinsi di Indonesia. Namun, pada kenyataannya, satu intel harus mengawasi tiga kabupaten sekaligus. Hal ini dirasa kurang efektif untuk mengamankan situasi dan kondisi jika terjadi keributan.
Adapun, jumlah intel di Indonesia baru sekitar 1.000 orang. Padahal, jumlah agen yang ideal adalah 5.000 orang. Karena itu, Sutiyoso menargetkan untuk memenuhi kuota tersebut sebelum pemilihan kepala daerah berlangsung.
Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024
7 Februari 2024
Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024
Pernyataan Jokowi itu muncul setelah kritik yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri soal netralitas TNI-Polri.