1 Syawal: JK Yakin Kompak Jumat, Tapi Ada Loh Lebaran Kamis

Reporter

Kamis, 16 Juli 2015 06:49 WIB

Ratusan umat Islam yang tergabung dalam Jamaah Tarekat Naqsabandiyah melakukan shalat Tarawih di sebuah mushola di Pasar Baru, Padang, Sumbar, Sabtu (6/7). ANTARA/Maril Gafur

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Presiden Jusuf Kalla yakin bahwa hari raya Idul Fitri tahun ini akan dirayakan bersama. Berdasarkan perhitungan yang ada, Kamis malam , hilal atau bulan baru sudah bisa terlihat.

"Menurut perhitungan hisab dan bulan kemunculan hilal besok lebih dari dua derajat," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu 15 Juli 2015. Kemunculan hilal di atas dua derajat itulah yang menjadikan dasar bahwa 1 Syawal jatuh pada Jumat tanggal 17 Juli 2015.

Selama ini memang ada perbedaan cara dalam menentukan Lebaran dan awal puasa. Muhammadiyah mendasarkan penetapannya pada perhitungan atau hisab.

Adapun pemerintah dan Nahdlatul Ulama menggunakan rukyatul hilal atau kemunculan bulan baru. Jika berdasarkan rukyat sudut bulan belum terlihat lebih dari 2 derajat, maka NU dan pemerintah tak akan menetapkan Lebaran atau awal Ramadan.

Kalla menilai dua cara tersebut sama-sama tepat. Menurutnya, dalam menentukan bulan baru manusia bisa menggunakan indera, keyakinan, serta ilmu. "Allah mengharuskan kita menuntut ilmu, agar tak cuma bisa lihat dengan mata. Jadi saya yakin pemerintah besok tak berbeda."

Sebelumnya, pada 7 Juli lalu Pengurus Pusat Muhammadiyah sudah memutuskan bahwa Lebaran akan jatuh pada hari Jumat, 17 Juli 2015. Hasil perhitungannya mirip, yakni bulan sabit dilihat pada 3,22 derajat.

Ulama NU pun meyakini Lebaran kali ini akan digelar bersamaan. "Insya Allah, baik NU ataupun Muhammadiyah akan merayakan Idul Fitri 1436 Hijriah pada Jumat, 17 Juli 2015," kata KH Muhammad Thobary Syadzily Al-Bantani, Ketua Lajnah Al-Falakiyah PWNU Banten, saat dihubungi Tempo, 14 Juli.



Keyakinan Thobary didasari perhitungan mempergunakan sistem ilmu hisab Nautical Almanac secara manual. Berdasarkan perhitungannya, pada Kamis, 16 Juli 2015, bulan sabit yang menandai bulan baru (Syawal) akan muncul.



Lebaran Kamis


Advertising
Advertising


Kendati begitu, ada juga yang menetapkan 1 Syawal berbeda dengan versi pemerintah dan NU-Muhmmadiyah. Tarekat Naqsabandiyah Sumatera Barat , misalnya, sudah menetapkan 1 Syawal 1436 Hijriah. Mereka akan merayakan Hari Raya Idul Fitri pada Kamis, 16 Juli 2015.

"Sudah kita tetapkan jauh-jauh hari. Kita Lebaran hari Kamis," ujar pemimpin Tarekat Naqsabandiyah Sumatera Barat, Mursyid Syafri Malin Mudo, kepada Tempo, Selasa, 14 Juli 2015.

Menurut Mursyid, penghitungan 1 Syawal berdasarkan kalender dengan metode hisab Munjid. Metode ini bersumber dari kitab Munjid yang dipercayai ini sejak turun-temurun.

"Metodenya sudah ada. Malah kita sudah bisa mengetahui 1 Syawal tahun depan," katanya.

Sebelumnya, tarekat ini menetapkan awal Ramadan 1436 Hijriah pada Selasa, 16 Juni 2015. Penghitungannya dimulai dari awal Hijriah tahun ini yang jatuh pada Kamis, yang dalam kalender itu hurufnya satu. Sedangkan Ramadan dalam hisab Munjid hurufnya lima.



Jadi huruf awal Hijriah dengan huruf Ramadan dalam kalender itu dijumlahkan. Hasilnya enam. Makanya puasa itu ditetapkan enam hari setelah Kamis. Yaitu hari Selasa, 16 Juni 2015.

Begitu pula An Nadzir di Sulawesi Selatan. Ratusan An Nadzir di Desa Mawang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, itu sudah mengakhiri puasa Ramadhan 1436 Hijriyah pada Rabu sore, sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Mereka merayakan Lebaran pada Kamis, 16 Juli.

Jamaah An-Nadzir juga menetapkan puasa Ramadhan 1436 H lebih awal, yakini Rabu, 17 Juni 2015, berbeda dengan pemerintah yang menetapkan awal puasa jatuh pada Kamis 19 Juni 2015.

Menurut pimpinan kelompok jamaah An-Nadzir, Lukman, penetuan jatuhnya 1 Ramadan ini berdasarkan hasil pengamatan perjalanan bulan yang dilakukan oleh pimpinan jamaah. Selain itu, penentuan awal Ramadan juga dilakukan dengan melihat tanda-tanda alam seperti air pasang surut di laut.



FAIZ NASHRILLAH | QARIS TAJUDIN | ANDRI EL FARUQI | AWANG DARMAWAN







Berita terkait

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

23 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

6 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

10 hari lalu

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

10 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

10 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

11 hari lalu

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

21 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

21 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

21 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya