Bantuan Kemanusiaan Dikirim ke Lokasi Hujan Es Lanny Jaya

Reporter

Kamis, 16 Juli 2015 05:14 WIB

AP/The Record of Bergen County, Viorel Florescu

TEMPO.CO , Jayapura: Sekretaris Daerah Kabupaten Lanny Jaya, Christian Siholait, mengatakan pihaknya telah mengirim bantuan kepada para warga terkena bencana hujan es yang menewaskan 11 orang di Distrik Kuyawage, Distrik Wanua Barat, dan Distrik Gua Balim di Kabupaten Lanny Jaya, Papua.

Dari data yang didapat Christian, bantuan berupa beras sebanyak satu ton maupun obat-obatan, dan selimut, serta enam orang tenaga medis dari RSUD Tiom telah terkirim ke lokasi bencana menggunakan pesawat berbadan kecil pada Rabu, 15 Juli 2015.

Menurut Christian, jika bantuan dikirim dengan jalan kaki ke lokasi bencana, bisa memakan waktu hingga 10 hari perjalanan. Sedangkan jika menyewa pesawat sekali terbang, biayanya sebesar Rp33 juta.

"Makanya, kami masih butuh perhatian pemerintah pusat membiayai angkutan ke lokasi bencana untuk pengiriman bantuan tambahan tim medis, obat-obatan, selimut dan pakaian. Sebab warga tak miliki kesiapan hadapi cuaca ekstrim seperti saat ini," kata Christian, Rabu, 15 Juli 2015.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Polisi Rudolf Patrige mengatakan, jumlah korban yang dilaporkan tewas berjumlah 11 orang. Mereka adalah Deyariban Tabuni, Lakinus Telenggen, Tedani Wenda, Ipi Telenggen, Yondius Wenda, Merius Murib, Urik Wenda, Wenus Telenggen, Emison Murib, Alin Telenggen, dan Nengeambarak Telenggen.

Menurut Patrige, bencana ini berawal dari awal Juni 2015. Saat itu, curah hujan di wilayah Kabupaten Lanny Jaya sudah menurun atau memasuki musim kemarau. "Semantara pola pertanian warga di wilayah itu masih konvensional, sehingga perubahan iklim ini berimbas pada tanaman umbi-umbian yang menjadi makanan pokok mereka menjadi mati. Akibatnya, mereka terancam kelaparan," katanya.

Selain itu, kata Patrige, memasuki awal Juli 2015, tepatnya pada 3 hingga 5 Juli 2015 lalu, terjadi hujan es di wilayah itu. "Akibat sebelumnya telah terjadi keterbatasan bahan makanan dan kemudian terjadi kondisi cuaca yang sangat dingin akibat turun es atau salju, sebagian besar warga jatuh sakit dan ada juga yang meninggal dunia," ujar Patrige.

Menurut Patrige, jumlah korban dimungkinkan bertambah jika pengiriman bantuan bahan makanan, obat-obatan dan tenaga medis tidak segera dikirimkan ke lokasi bencana. "Pengiriman bantuan hanya bisa menggunakan pesawat terbang, itu pun jika tak terkendala cuaca di Tiom dan di Distrik Kuyawage," katanya.

Data dari pemerintah Kabupaten Lanny Jaya, setiap distrik rata-rata dihuni oleh 400 kepala keluarga (KK), sehingga saat ini ada sekitar 1200 KK yang terancam kelaparan dan kedinginan. Kabupaten ini merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya sejak 2008 silam. Kabupaten itu memiliki luas 2.248 kilometer persegi dan berpenduduk lebih dari 182 ribu jiwa berdasarkan sensus penduduk 2014.

CUNDING LEVI

Berita terkait

Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

23 hari lalu

Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

Kekuatan angin yang terjadi sampai setara hurikan atau tornado Kategori 1 di lautan. Badai ini menjadi langka karena terjadi di Jiangxi yang daratan.

Baca Selengkapnya

Inilah Tanda-tanda akan Terjadi Hujan Es

1 Maret 2024

Inilah Tanda-tanda akan Terjadi Hujan Es

Meskipun tidak sering mengalami hujan es, tetapi masyarakat Indonesia perlu mengetahui gejala fenomena ini.

Baca Selengkapnya

Tidak Dapat Dianggap Sepele, Ini Bahaya dari Hujan Es

1 Maret 2024

Tidak Dapat Dianggap Sepele, Ini Bahaya dari Hujan Es

Hujan es yang turun dapat mendatangkan bahaya bagi manusia, hewan, lingkungan, dan bangunan.

Baca Selengkapnya

Terakhir Terjadi di Sidoarjo, Apa Penyebab Hujan Es?

29 Februari 2024

Terakhir Terjadi di Sidoarjo, Apa Penyebab Hujan Es?

Hujan es terjadi pada masa transisi atau pancaroba, baik dari musim kemarau ke musim hujan maupun sebaliknya.

Baca Selengkapnya

5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

28 Februari 2024

5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai musim pancaroba karena menyertakan cuaca ekstrem seperti hujan lebat singkat hingga angin kencang.

Baca Selengkapnya

Puting Beliung di Rancaekek dan Jatinangor Jawa Barat, BMKG Berulang Kali Terbitkan Peringatan Cuaca Ekstem

21 Februari 2024

Puting Beliung di Rancaekek dan Jatinangor Jawa Barat, BMKG Berulang Kali Terbitkan Peringatan Cuaca Ekstem

BMKG sempat mengeluarkan sejumlah peringatan dini menjelang bencana puting beliung di Rancaekek-Jatinangor.

Baca Selengkapnya

Angin Puting Beliung Terjang Perbatasan Jatinangor-Rancaekek, Sempat Diawali Hujan Es

21 Februari 2024

Angin Puting Beliung Terjang Perbatasan Jatinangor-Rancaekek, Sempat Diawali Hujan Es

Wilayah perbatasan Jatinangor-Rancaekek diterjang angin puting beliung. Pusaran angin disertai hujan lebat dan mengandung batuan es.

Baca Selengkapnya

Fenomena Hujan Es di Kota Palembang, Ini Kata BMKG

18 November 2023

Fenomena Hujan Es di Kota Palembang, Ini Kata BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan mengungkapkan fenomena hujan es di Kota Palembang akibat musim pancaroba.

Baca Selengkapnya

Hujan Diprediksi Turun di Banyak Kota Besar Hari Ini, BMKG: Waspada Puting Beliung

11 November 2023

Hujan Diprediksi Turun di Banyak Kota Besar Hari Ini, BMKG: Waspada Puting Beliung

BMKG memprakirakan mayoritas kota-kota besar di Indonesia hari ini diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat imbas adanya pertumbuhan awan.

Baca Selengkapnya

Palembang Diguyur Hujan Es Saat Kemarau, BMKG Sebut Pengaruh Muka Laut

5 November 2023

Palembang Diguyur Hujan Es Saat Kemarau, BMKG Sebut Pengaruh Muka Laut

Fenomena hujan es biasa terjadi ketika suatu wilayah sedang memasuki musim pancaroba

Baca Selengkapnya