Disuap Australia, 6 ABK Pengantar Imigran Akan Diadili

Reporter

Senin, 6 Juli 2015 14:45 WIB

Ratusan imigran gelap tidur dan duduk santai saat berada di dalam kapal penumpang setelah tertangkap di Perarian Selat Badung , Bali, Minggu (12/5). TEMPO/Efrata Fransiska

TEMPO.CO, Kupang - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Brigadir Jenderal Endang Sunjaya mengatakan berkas perkara enam anak buah kapal (ABK) yang menerima uang sebesar 31 ribu dolar dari tentara Australia siap diajukan ke kejaksaan.

Enam ABK itu diberi imbalan agar berputar balik, tidak jadi mengantarkan 65 imigran gelap asal Bangladesh, Rohingya, dan Sri Langka yang semula hendak mencari suaka ke Negeri Kanguru. Pemerintah Australia sedari awal memang tak sudi menerima kedatangan gelombang imigran dari Asia Selatan.

Baca juga:
Angeline Dibunuh, Hotman P: SMS Menunjukkan Sekeluarga Tahu!
3 Indikasi Margriet Pemarah: Soal Jam Rolex hingga Kucing

"Berkas perkara para tersangka telah lengkap dan siap diajukan ke jaksa penuntut umum," kata Endang kepada wartawan, Senin, 6 Juli 2015. Enam ABK yang segera dimejahijaukan itu ialah Yohanis Humiang selaku nakhoda, Marten Karang, Steven Ivan, Janny Worotitjan, Medi Ampow, dan Indra Reza Rumambi.

Selain enam ABK, menurut Endang, masih ada tiga orang lagi yang sedang diburu, yakni Arman Johanes selaku perekrut enam tersangka serta Khugan dan Abdul selaku perekrut 65 imigran. "Tiga orang masih dalam pengejaran polisi," ujarnya.

Baca juga:
Kisah Putri Margriet:Soal Fanpage & Disebut Jadi Marinir AS
Hotman Paris:Jari Angeline Masih Bergerak Saat Diangkat Agus

Sebelumnya, pada 1 Juni 2015, 65 imigran itu ditampung di Kepolisian Resor Rote Ndao di Pulau Landu setelah dua kapal yang mereka tumpangi, Jamine dan Kanak, terdampar di pulau tersebut. Dua kapal itu menempuh perjalanan panjang penuh risiko bolak-balik Indonesia-Australia.

Mereka ingin mencari suaka politik ke Selandia Baru melalui Australia karena negaranya sedang dilanda konflik. Namun, ketika memasuki perairan Australia, mereka dihadang aparat keamanan dan dipaksa berbalik arah ke Indonesia.

Dari Rote Ndao, para imigran itu kemudian dievakuasi ke Kupang dan ditempatkan di sebuah hotel karena tempat penampungan di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang telah over kapasitas.

YOHANES SEO
Baca juga:
Diduga Digergaji Ibunya: Si Bocah Ternyata Amat Cerdas
Diduga Digergaji Ibunya, Bocah Cerdas Ini Berbohong?

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya