Penyerang Polisi Akan Dilacak Lewat CCTV

Reporter

Minggu, 5 Juli 2015 02:44 WIB

TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Makassar-Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, mengatakan tim penyidik akan memeriksa rekaman closed-circuit television (CCTV) milik Dinas Perhubungan Kota Makassar. Hal ini dilakukan untuk mengungkap kasus penyerangan terhadap polisi di bundaran Samata, Kabupaten Gowa.


“Membuka rekaman kamera pengawas tentu akan dilakukan,” kata Barung kepada Tempo, 3 Juli 2015. Barung mengapresiasi keinginan Dinas Perhubungan Kota Makassar yang siap bekerja sama dengan polisi untuk mengungkap kasus itu. “Kami juga berharap masyarakat turut membantu,” ujar dia.

Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Makassar, Muhlis Mas’ud, mengatakan siap membongkar rekaman CCTV yang terpasang di beberapa titik di Makassar untuk mengetahui kendaraan pelaku penyerangan. Menurut dia, kamera pengawas itu beroperasi 24 jam. “Jika kendaraan pelaku masuk ke Makassar, pasti akan terekam kamera pengintai,” ujar Muhlis.

Berdasarkan informasi, setelah melakukan aksinya, para pelaku melarikan diri ke Kota Makassar dengan mengendarai mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Ada juga pelaku yang diduga menggunakan beberapa sepeda motor. “Kendaraan yang melintas di Jalan Hertasning-A.P. Pettarani- tol Reformasi pasti akan terlihat dalam rekaman CCTV,” kata Muhlis.

Barung mengatakan pihaknya belum menemukan titik terang ihwal penyerang yang menewaskan personel Kepolisian Resor Gowa, Brigadir Kepala Irfanuddin. Motif penyerangan pada Kamis dinihari itu juga belum diketahui. “Temuan selongsong di lokasi kejadian diharapkan menjadi petunjuk untuk mengungkap kasus ini,” ujar dia.

Dalam olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan empat selongsong peluru dan sebilah parang. Barung mengatakan selongsong peluru telah diserahkan ke Laboratorium Forensik Cabang Makassar untuk uji balistik.


Selanjutnya: Belum Terima Barang Bukti


<!--more-->
Kepala Subbidang Fisika dan Komputer Laboratorium Forensik Cabang Makassar, Ajun Komisaris Besar I Gede Suarthawan, mengaku belum menerima barang bukti tersebut. “Polda belum serahkan,” kata dia. Dia mengatakan hasil uji balistik bisa segera diketahui dalam 2–3 hari. “Itu tergantung kondisi barang bukti,” ujar dia.



Menurut Barung, polisi telah melepas dua orang yang sempat ditangkap sesaat setelah kejadian. Kedua orang itu berinisial LW, karyawan hotel di Makassar, dan AS, seorang tentara. “Keduanya dilepas karena tidak terbukti terlibat dalam insiden itu,” tutur dia.

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer VII Wirabuana, Kolonel I Made Sutia, mengatakan pihaknya tidak akan memperpanjang kekeliruan penangkapan yang dilakukan polisi terhadap salah satu anggotanya. “Untuk masalah itu sudah diselesaikan dengan baik,” ucap dia.

Adapun Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Gowa, Ajun Komisaris Muhammad Yunus, mengatakan penyerang anggota Satuan Sabhara Polres Gowa merupakan orang terlatih. “Pola mereka mustahil dilakukan warga sipil biasa,” kata Yunus.

Saksi korban, Brigadir Usman, mengatakan insiden penyerangan yang dialaminya berlangsung sangat cepat. “Bahkan bisa dibilang dalam hitungan detik,” ujar dia.

Usman menduga pelaku sengaja pertama kali membidik dan menyerang Brigadir Irfanuddin. Sebab, dari lima polisi yang bertugas saat itu, hanya Irfanuddin yang memegang senjata. “Mereka seperti sudah tahu betul siapa yang harus dilumpuhkan pertama kali,” kata dia.

TRI YARI KURNIAWAN | M. YUNUS | A.DARMAWAN | ABDUL RAHMAN

Advertising
Advertising

Berita terkait

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

12 jam lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

9 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

18 hari lalu

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol

Baca Selengkapnya

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

23 Januari 2024

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

13 Desember 2023

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali

Baca Selengkapnya

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

29 Oktober 2023

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan

Baca Selengkapnya

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

13 Agustus 2023

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan

Baca Selengkapnya

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

4 Agustus 2023

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

16 Juli 2023

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.

Baca Selengkapnya