Astaga, Ribuan Aparat Desa di Papua Masih Buta Huruf  

Reporter

Selasa, 30 Juni 2015 13:15 WIB

Ilustrasi buta huruf di Papua. Dok. Korem 172

TEMPO.CO, Jayapura - Banyak aparat desa atau kampung di Provinsi Papua yang tak bisa baca-tulis. Akibatnya, mereka kesulitan membuat rencana kerja pemerintah (RKP) desa dan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) desa. Diperkirakan ada ribuan desa di provinsi paling timur Indonesia ini terancam tak bisa kelola dananya.

Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Kesejahteraan Keluarga (BPMKK) Provinsi Papua Donatus Mote, dari 4.788 desa atau kampung yang terdata di Provinsi Papua, hanya 14 desa yang siap mengelola dananya. "Itu pun desa yang berada di wilayah Kota Jayapura," katanya, Selasa, 30 Juni 2015.

Menurut Donatus, nantinya RPJM desa dan RKP desa ini harus disesuaikan dengan RPJM kabupaten/kota. "Sehingga masih harus dilakukan pendampingan kepada aparat di ribuan desa yang ada di Papua ini," ujarnya.

Untuk memperlancar pembuatan RPJM dan RPK, kata Donatus, pihaknya menerjunkan sekitar seribuan lebih pendamping di setiap distrik (kecamatan). "Dalam satu distrik kami turunkan dua pendamping. Nantinya kami harap ada peningkatan aparat kampung dalam mengelola RPJM dan RPK,” tuturnya.

Tan Wei Long Karnan, anggota Komisi I DPR Papua yang membidangi pemerintahan, hukum, dan HAM, mengatakan saat ini tiap desa atau kampung di Papua dapat mengelola dana hingga Rp 2-3 miliar tiap tahun. "Saya usul, pemilihan aparat kampung minimal harus berpendidikan SMP atau SMA, sehingga mereka bisa mengenal baca-tulis," ucapnya.

CUNDING LEVI

Berita terkait

Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

7 Agustus 2023

Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

Seorang wanita Saudi membuktikan pepatah lama "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali" dengan kembali ke sekolah - pada usia 110 tahun.

Baca Selengkapnya

Hari Ibu 22 Desember, Kapan Diperingati Pertama Kali?

22 Desember 2022

Hari Ibu 22 Desember, Kapan Diperingati Pertama Kali?

Hari Ibu Nasional setiap 22 Desember mengenang gerakan dalam Kongres Perempuan Indonesia. Kapan Hari Ibu pertama kali diperingati?

Baca Selengkapnya

Perjuangan Dewi Mengajar Suku Badui, dari Diusir hingga Jalan Kaki Puluhan Kilometer

22 November 2022

Perjuangan Dewi Mengajar Suku Badui, dari Diusir hingga Jalan Kaki Puluhan Kilometer

Dewi, guru madrasah rela menempuh jarak puluhan kilometer untuk mengajar anak-anak suku Badui.

Baca Selengkapnya

Sungguh APDESI Dukung Jokowi 3 Periode? Berikut Profil Asosiasi Pemerintah Desa

1 April 2022

Sungguh APDESI Dukung Jokowi 3 Periode? Berikut Profil Asosiasi Pemerintah Desa

Asosiasi Pemerintah Desa (APDESI) dikabarkan mendukung masa jabatan Presiden Jokowi 3 periode. Profil APDESI yang baru terbentu 2016 ini.

Baca Selengkapnya

Hari Aksara Internasional, Pekerjaan Rumah Tuntaskan Melek Huruf

8 September 2021

Hari Aksara Internasional, Pekerjaan Rumah Tuntaskan Melek Huruf

UNESCO menetapkan 8 September sebagai Hari Aksara Internasional. Namun, hari monumental itu baru diperingati untuk pertama kalinya pada 1967.

Baca Selengkapnya

Afganistan Beri Penghargaan pada Laki-laki Buta Huruf

3 Januari 2020

Afganistan Beri Penghargaan pada Laki-laki Buta Huruf

Mia Khan adalah seorang buta huruf di Afganistan sangat mendukung pendidikan putri-putrinya dengan mengatarkan mereka ke sekolah hampir setiap hari.

Baca Selengkapnya

Mendikbud Sebut Angka Buta Huruf di Indonesia Timur Masih Tinggi

7 September 2019

Mendikbud Sebut Angka Buta Huruf di Indonesia Timur Masih Tinggi

Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, angka buta huruf di wilayah provinsi Indonesia bagian timur masih tinggi.

Baca Selengkapnya

2,3 Juta Perempuan Indonesia Masih Buta Huruf

7 September 2017

2,3 Juta Perempuan Indonesia Masih Buta Huruf

Kementerian ingin memberantas buta huruf untuk meningkatkan budaya literasi di era digital.

Baca Selengkapnya

Karawang Jadi Tuan Rumah Hari Aksara Internasional

10 September 2015

Karawang Jadi Tuan Rumah Hari Aksara Internasional

Karawang berprestasi dalam memberantas tingkat buta huruf.

Baca Selengkapnya

800 Ribu Penduduk NTT Buta Aksara  

17 September 2014

800 Ribu Penduduk NTT Buta Aksara  

Pemerintah setempat gencar membentuk pusat kegiatan belajar-mengajar hingga tingkat desa.

Baca Selengkapnya