Kongres Peradaban Diharapkan Lahirkan Kamus Aceh  

Reporter

Sabtu, 27 Juni 2015 05:14 WIB

Malik Mahmud. ANTARA/Irwansyah Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Nanggroe Aceh, Teungku Malik Mahmud Al Haytar, berharap Kongres Peradaban Aceh melahirkan sebuah ensiklopedi Aceh yang di dalamnya terdapat kamus bahasa Aceh. Kamus itu memuat bahasa-bahasa di Aceh secara komperehensif, baik kamus cetak maupun kamus digital/elektronik. “Kongres itu diharapkan melahirkan gagasan-gagasan yang konstruktif dan inovatif,” kata Malik Mahmud saat membuka diskusi terarah persiapan kongres itu di Jakarta, Jumat, 26 Juni 2015.


Diskusi terarah itu adalah rangkain persiapan untuk Kongres Peradaban Aceh yang dilaksanakan pada akhir Oktober 2015. Ia mengatakan mendukung penuh kegiatan tersebut. Malik juga memberi apresiasi kepada penggagas kongres tersebut. “Sebagai orang tua, hari ini saya sangat bangga, ternyata masih banyak para pemikir dan pendukung serta bekerja keras demi pelestarian adat dan budaya Aceh,” ujarnya.


Ketua Panitia Persiapan Kongres Peradaban Aceh, Ahmad Farhan Hamid, mengatakan bahwa kongres itu berangkat dari keresahan anak muda terhadap identitas Aceh. Sebab, ada sinyalemen jumlah penutur bahasa Aceh kini makin tergerus. Anak-anak muda di Aceh, terutama di kota, makin sedikit yang bertutur menggunakan bahasa lokal dalam pergaulan. “Bahasa-bahasa lokal secara perlahan mulai tergerus dan hilang. Ini bencana nyata bagi punahnya peradaban. Dan kalau terjadi di Aceh, berarti punahnya sebagian peradaban Aceh,” ujar Wakil Ketua MPR periode 2009-2014 itu.


Gagasan kongres ini menguat dalam diskusi di grup BBM Gerakan Anti Kekerasan (GSK) dan grup WA Diaspora Aceh. Kemudian mereka melakukan sejumlah pertemuan untuk membahasnya. Setelah terbentuk panitia kecil pada Mei 2015, mereka bergerak cepat mempersiapkan diskusi terarah untuk pemetaan masalah. Lalu, menurut Farhan, seorang tokoh masyarakat Aceh di Jakarta, Adnan Gantoe, memfasilitasi diskusi terarah itu di sebuah hotel diikuti buka puasa bersama. Adapun untuk kebutuhan lain, kata Farhan, “Kami meuripee (patungan).


Diskusi terarah diikuti oleh sekitar 50 peserta yang terdiri dari akademisi, ahli bahasa, generasi muda, tokoh masyarakat, dan wakil dari para penutur bahasa-bahasa lokal di Aceh. Seperti diketahui, di Aceh memiliki 13 bahasa lokal. Setelah diskusi terarah, mereka akan menggelar pra kongres di Jakarta, baru kemudian kongres di Banda Aceh. “Pra-kongres pada akhir Agustus,” kata Fahmi Mada, seorang penggagas.


Advertising
Advertising

MUSTAFA ISMAIL

Berita terkait

Nadiem Makarim: Kalau Mau Meningkatkan Literasi Anak, Pilih Buku Paling Seru

26 Oktober 2023

Nadiem Makarim: Kalau Mau Meningkatkan Literasi Anak, Pilih Buku Paling Seru

Menteri Nadiem Makarim mengatakan upaya menciptakan literasi dini sangatlah penting, misalnya melalui perpustakaan sekolah.

Baca Selengkapnya

Kongres Bahasa Indonesia Ke-12 Resmi Dibuka, Jadi Forum untuk Menguatkan Makna Keindonesiaan

26 Oktober 2023

Kongres Bahasa Indonesia Ke-12 Resmi Dibuka, Jadi Forum untuk Menguatkan Makna Keindonesiaan

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa atau Badan Bahasa resmi membuka helatan Kongres Bahasa Indonesia ke-12 tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Kongres Bahasa Daerah Nusantara Pertama Digelar

2 Agustus 2016

Kongres Bahasa Daerah Nusantara Pertama Digelar

Indonesia memiliki 726 bahasa daerah. Sebanyak 139 bahasa daerah terancam punah dan 14 sudah punah. Data akan berubah karena penelitian belum rampung.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Bahas Bahasa Aceh di Jakarta  

26 Juni 2015

50 Tokoh Bahas Bahasa Aceh di Jakarta  

Persoalan-persoalan yang dibahas dalam diskusi akan menjadi bahan untuk merumuskan konsep Kongres Peradaban Aceh pada Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Bahasa Indonesia Didorong `Go International`  

31 Oktober 2013

Bahasa Indonesia Didorong `Go International`  

Bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan semakin dimantapkan.

Baca Selengkapnya

Bahasa Indonesia Disiapkan Go Internasional

28 Oktober 2013

Bahasa Indonesia Disiapkan Go Internasional

Menteri Nuh mengatakan, bahasa Indonesia merupakan bahasa terbesar keempat di dunia.

Baca Selengkapnya

5 Negara Hadiri Kongres Bahasa Daerah di Makassar

2 Oktober 2012

5 Negara Hadiri Kongres Bahasa Daerah di Makassar

Jepang, Malaysia, Canada, Amerika Serikat dan Brunei Darusalam.

Baca Selengkapnya

700 Bahasa Daerah Punah  

11 September 2012

700 Bahasa Daerah Punah  

Daerah yang kehilangan bahasa lokalnya otomatis akan kehilangan identitas kesukuannya.

Baca Selengkapnya

Kongres Bahasa Jawa Diikuti Lima Negara  

23 November 2011

Kongres Bahasa Jawa Diikuti Lima Negara  

Peserta dari luar negeri yang dipastikan hadir di antaranya dari Malaysia, Belanda, Australia, serta Suriname.

Baca Selengkapnya

Peserta Kongres Bahasa Minta RUU Kebahasaan Dirampungkan

31 Oktober 2008

Peserta Kongres Bahasa Minta RUU Kebahasaan Dirampungkan

"Sedang dikaji sebelum diserahkan ke Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia," ujar Kepala Pusat Bahasa Dendy Sugono.

Baca Selengkapnya