Begini Kemungkinan Cara Penularan MERS

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 26 Juni 2015 05:49 WIB

Seorang anak kaum marjinal bantaran rel mengikuti pesantren kilat di Rumah Tawon, Tangerang, Banten, 25 Juni 2015. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO , Jakarta: Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) belum mengeluarkan travel warning atau larangan bepergian ke negara-negara yang terjangkit wabah Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV), seperti jazirah Arab dan Korea Selatan. WHO juga tidak memberlakukan pembatasan perdagangan ke negara-negara tersebut.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Mohamad Subuh menyatakan alasan WHO tak mengeluarkan travel warning adalah terkait pola penularan MERS. "WHO masih percaya diri bahwa MERS menyebar melalui penularan terbatas," kata Subuh di Salemba, Kamis, 25 Juni 2015.

MERS, menurut Subuh, tidak menular melalui interaksi antar manusia di komunitas. Penularan MERS justru terjadi pada tempat-tempat tertentu seperti fasilitas pelayanan kesehatan yang menangani pasien positif MERS. "Ini termasuk sifat yang menguntungkan," ucap Subuh.

Berkat sifat penularan terbatas itu, langkah antisipasi MERS dapat difokuskan pada fasilitas tertentu. Salah satu langkah penting yang harus dilakukan adalah setiap petugas yang berada di area fasilitas kesehatan yang telah tertular wajib mengenakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan masker.

Subuh menjelaskan bahwa kemungkinan penularan MERS dapat terjadi secara langsung dan tak langsung. Secara langsung adalah melalui droplet atau percikan dahak saat pasien positif MERS batuk atau bersin. "Jarak maksimal percikan adalah 1 meter," kata Subuh.

Selain itu, MERS juga diduga dapat menular secara tak langsung yakni melalui kontak dengan benda yang telah terkontaminasi virus.

Sebelumnya, WHO telah mengeluarkan wake up call agar negara-negara siaga mengantisipasi MERS. Walau demikian, penyakit ini masih belum digolongkan sebagai Public Health of International Concern (PHEIC) atau belum terjadi Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD).

MERS pertama kali merebak di Arab Saudi pada September 2012 lalu. Virus ini kemudian menyebar ke negara-negara Arab lainnya. Hingga saat ini, total ada 27 negara yang telah terjangkit MERS. Korea Selatan adalah negara dengan temuan jumlah kasus terbesar di luar jazirah Arab. Thailand menjadi negara terakhir yang masuk daftar setelah ditemukan seorang pasien positif MERS asal Oman pekan lalu.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA



Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

19 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

4 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

4 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

14 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

31 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

32 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

51 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

20 Februari 2024

WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

Terdapat empat kasus MERS-CoV yang dikonfirmasi, dua diantaranya berujung pada kematian dan dilaporkan ke WHO oleh Arab Saudi

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya

174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut

Baca Selengkapnya