Golkar pun Tolak Pilwali Surabaya Aklamasi Dukung Risma  

Reporter

Rabu, 24 Juni 2015 04:24 WIB

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kiri), menasehati para tersangka ketika pemusnahan narkoba dan minuman keras di halaman Balaikota Surabaya, Jawa Timur, 13 Juni 2015. Risma juga ikut memusnahkan sejumlah barang bukti narkoba. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO , Surabaya: Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kota Surabaya menolak tegas wacana pemilihan wali kota dan wakil wali kota Surabaya secara musyawarah mufakat atau aklamasi. Alasannya, pemilihan aklamasi itu akan mencederai undang-undang yang telah mengatur pemilihan kepalada daerah itu.

“Wacana pilwali aklamasi ini dapat menciderai undang-undang, karena tidak ada aturan pilkada aklamasi,” kata Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Surabaya, Dwi Utomo kepada Tempo, Selasa, 23 Juni 2015.

Menurut Dwi, dalam undang-undang penyelenggaraan pemilu, diharuskan minimal ada dua pasangan calon yang akan dipilih langsung oleh masyarakat, untuk memimpin Kota Surabaya lima tahun ke depan. Dwi mengatakan demokrasi tidak dimaknai seperti itu dan tidak ada istilah aklamasi.

Karena tidak diatur dalam undang-undang, Dwi mengatakan pemilihan wali kota Surabaya secara aklamasi yang digagas oleh PDIP Surabaya itu tidak akan bisa dilakukan. Bahkan, Dwi memprediksi pilwali aklamasi tidak akan pernah terjadi.

Selain itu, menurut Dwi, gagasan ini tidak bisa memberi ruang kepada rakyat untuk memililh pemimpinnya, padahal itu menjadi hak rakyat. “Maka berikanlah warga Surabaya hak untuk menentukan pemimpin yang terbaik bagi mereka,” kata Dwi.

Hingga saat ini, Dwi mengatakan Golkar terus menjaring bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota Surabaya. Dipastikan sudah ada dua orang yang mendaftarkan diri, yaitu Sukoto (media) dan Dhimam Abror Djuraid (media dan Ketua Harian KONI Jatim). “Sampai saat ini yang mendaftarkan diri di Golkar baru dua orang itu,” kata dia.

Di sisi yang lain, kata Dwi, partainya selalu melakukan komunikasi intens bersama dengan koalisi besar yang digagas oleh beberapa partai untuk membendung wali kota incumbent Tri Rismaharini. Beberapa partai yang dikabarkan bergabung dalam koalisi besar itu adalah Gerindra, PKS, PAN, dan belakangan Demokrat serta PKB juga ikut serta dalam bangunan koalisi besar itu. "Koalisi besar itu tetap berlanjut, dan semakin solid,” kata dia.

Sebelumnya, pasangan Tri Rismaharini- Whisnu Sakti Buana kian banter di dengungkan untuk menjadi pasangan calon yang berazazkan musyawarah musfakat atau aklamasi. Wacana itu tampak jelas ketika Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Surabaya Whisnu Sakti Buana, mengumpulkan pimpinan partai politik di rumah dinasnya untuk membahas pilwali Kota Surabaya.

Wacana yang baru digagas itu akan diajukan oleh pimpinan parpol ke dewan pempinan pusat masing-masing. Namun ternyata banyak parpol yang menolaknya.

MOHAMMAD SYARRAFAH

Berita terkait

Muhaimin Iskandar Sebut PKB Buka Pintu untuk Khofifah Daftar Pilkada Jawa Timur

1 hari lalu

Muhaimin Iskandar Sebut PKB Buka Pintu untuk Khofifah Daftar Pilkada Jawa Timur

PKB menyambut baik jika nantinya Khofifah mendaftar diri mengikuti seleksi internal di partai itu untuk maju di Pilkada Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

1 hari lalu

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

Khofifah membuka peluang lebar bagi Emil Dardak untuk kembali berpasangan di Pilkada Jawa Timur. Ia mengaku nyaman dan produktif bersama Emil.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

1 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

2 hari lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

3 hari lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

3 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

5 hari lalu

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

Khofifah dinilai menjadi calon gubernur terkuat pada Pilkada Jatim 2024. PKB dan PPP tengah menyiapkan lawan.

Baca Selengkapnya

Soal Calon yang Diusung PKB di Pilkada Jawa Timur, Cak Imin: Masih Rahasia, Kalau Ketahuan Khofifah Bahaya

5 hari lalu

Soal Calon yang Diusung PKB di Pilkada Jawa Timur, Cak Imin: Masih Rahasia, Kalau Ketahuan Khofifah Bahaya

PKB masih merahasiakan calon gubernur yang akan mereka dukung di Pilkada Jawa Timur pada November 2024.

Baca Selengkapnya

PKB dan PPP Siapkan Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

6 hari lalu

PKB dan PPP Siapkan Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

PKB dan PPP siap untuk berkoalisi di Pilkada Jawa Timur. Kedua partai siap menghadirkan figur untuk melawan Khofifah Indar Parawansa.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

7 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya