52 Kilogram Merica Palsu Disita Polisi Sleman

Reporter

Selasa, 23 Juni 2015 15:45 WIB

Petugas menunjukkan bumbu dapur merica palsu di Pasar Bitingan, Jati, Kudus, Jawa Tengah, 19 Juni 2015. ANTARA/Yusuf Nugroho

TEMPO.CO, Sleman - Polisi Sleman terus mengembangkan temuan merica palsu yang beredar di pasar-pasar tradisional. Ternyata, setelah menetapkan seorang tersangka, didapati lagi merica yang diduga palsu seberat 41 kilogram dari pemasok yang berada di Solo.

"Total ada 52 kilogram, 11 kilogram dari Sleman. Setelah dapat pemasoknya, disita lagi 41 kilogram," kata Ajun Komisaris Danang Bagus Anggoro, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sleman, Selasa, 23 Juni 2015.

Pemasok merica palsu itu adalah SDR, warga Solo. Tersangka Suryono mendapat pasokan merica palsu dari SDR. Suryono adalah pemasok merica palsu untuk pasar di Sleman yang ditangkap pada 16 Juni lalu. Dari pedagang yang menerima pasokan merica palsu, polisi menyita 11 kilogram.

Namun SDR belum dimintai keterangan oleh polisi guna penyidikan lebih lanjut. Alasannya, dia sudah dipanggil tapi masih berada di Solo. Polisi Sleman bekerja sama dengan polisi di Surakarta untuk menuntaskan kasus yang meresahkan masyarakat. "Kami bekerja sama dengan polisi Solo untuk mengungkap kasus ini," ujar Danang.

Sampel dari merica palsu sudah dibawa ke laboratorium milik Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu, ada yang diuji di Laboratorium Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Danang menyatakan, jika hasil laboratorium menyatakan ada kandungan zat berbahaya, tersangka bisa dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Jika ternyata tidak mengandung zat berbahaya, tersangka hanya dijerat dengan pasal penipuan.

"Kalau itu mengandung zat berbahaya, akan dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen," tutur Danang.

Secara fisik, merica palsu itu memang mirip. Warna kusam dan butirannya kecil-kecil. Namun, saat digigit dan dijilat dengan lidah, benda itu tidak berasa. Jika merica asli, rasanya pedas dan aromanya menyengat hidung.

Para ibu rumah tangga lebih memilih merica yang sudah berwujud serbuk dan ada bermerek. Sebab, merica yang masih berupa butiran dikhawatirkan palsu dan mengandung zat berbahaya. "Untuk memasak sayur sup lebih memilih merica yang sudah menjadi bubuk dan bermerek," ucap Lailia, ibu rumah tangga di Ngemplak, Sleman.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

14 jam lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

1 hari lalu

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

Pekerja di Masjid Al Barkah mengaku ada polisi yang pernah datang menanyakan proyek pembangunan rumah ibadah yang mandek itu.

Baca Selengkapnya

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

1 hari lalu

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

Kontraktor proyek Masjid Al Barkah tak kunjung menyelesaikan bangunan itu. Padahal pengurus masjid telah menyerahkan uang Rp 9,75 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

1 hari lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

6 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

7 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

7 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

8 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

12 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

19 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya