Waspada Kerupuk dengan Pewarna Sintetis yang Picu Kanker  

Reporter

Selasa, 23 Juni 2015 04:49 WIB

Kerupuk merah yang ditemukan di pasar Serang, Banten, diduga mengandung bahan pewarna tekstil yang berbahaya. TEMPO/Darma Wijaya

TEMPO.CO , Madiun: Petugas Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pariwisata (Disperindagkoppar) Kota Madiun, Jawa Timur, menemukan kerupuk mentah yang dicurigai mengandung zat pewarna sintetis. Sampel makanan setengah jadi milik beberapa pedagang pasar besar di Jalan Jenderal Sudirman itu akhirnya diambil untuk diteliti lebih lanjut.

"Perlu diuji di laboratorium karena diduga mengandung rhodamin B," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkoppar Madiun, Tatik Wuryandari saat inspeksi di pasar besar, Jalan Jenderal Sudirman, Senin, 22 Juni 2015.

Apabila hasil uji laboratorium menyatakan positif, menurut Tatik, kerupuk mentah yang dicurigai mengandung zat pewarna untuk kertas, tekstil, atau tinta itu mampu mempengaruhi kesehatan tubuh bagi yang mengonsumsi. Jika jumlah zat berbahaya tersebut terlalu banyak bisa menyebabkan kanker dan kerusakan hati.

Selain kerupuk yang terindikasi mengandung rhodamin B, petugas Disperindagkoppar yang melakukan inspeksi bersama Satuan Polisi Pamong Praja dan Kepolisian Resor Madiun Kota menemukan produk makanan yang menyalahi standar penjualan. Kemasan keripik pisang, roti bolu, roti tawar, emping melinjo tanpa dilengkapi tanggal kedaluwarsa.

"Kami sudah sampaikan kepada para pedagang agar memasang tanggal expired pada kemasan dagangannya," ucap Tatik.

Sumini, pedagang makanan dalam kemasan di Pasar Besar Madiun, mengatakan bahwa produk yang tidak dilabeli tanggal kedaluwarsa itu sudah berlangsung ada sejak lama. Sebagian produsen yang mayoritas hanya mengantongi izin industri rumah tangga tak melengkapi tanda masa berlaku produk. "Saya terimanya dari sales sudah begitu (tanpa label kedaluwarsa)," ujar Tatik.

Penyebab beredarnya produk tanpa dilengkapi tanggal kedaluwarsa, diakui Sumini karena kesengajaan pedagang. Sebagian dari mereka mengemas ulang makanan yang dibeli dari distributor dengan ukuran lebih kecil.

Keripik pisang satu kemasan tiga kilogram dari distributor, misalnya diperkecil menjadi enam bungkus dengan masing-masing isi 500 gram. "Karena banyak pembeli yang mintanya seperti itu. Untuk label hanya merek toko bukan tanggal kadaluwarsa," kata Sumini.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita terkait

Kelaparan Akut di Gaza Bisa Menciptakan Kematian Massal

47 hari lalu

Kelaparan Akut di Gaza Bisa Menciptakan Kematian Massal

IPC memperingatkan kekurangan bahan makanan yang ekstrim di sejumlah wilayah di Jalur Gaza telah memperburuk kelaparan di sana.

Baca Selengkapnya

Oxfam: Kelaparan di Gaza adalah Kejahatan Perang oleh Pemerintah Israel

23 Desember 2023

Oxfam: Kelaparan di Gaza adalah Kejahatan Perang oleh Pemerintah Israel

Oxfam mengatakan kelaparan di Gaza adalah kejahatan perang yang sedang dilakukan oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Bahan Makanan Berbahaya Ditemukan di Pasar BTM Bandung

18 Desember 2023

Bahan Makanan Berbahaya Ditemukan di Pasar BTM Bandung

Sidak yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat menemukan sejumlah bahan makanan berbahaya di Pasar BTM Bandung.

Baca Selengkapnya

Bakar Bahan Makanan Hingga Hancurkan Mainan, Video Brutal Tentara Israel di Gaza Tuai Kecaman

13 Desember 2023

Bakar Bahan Makanan Hingga Hancurkan Mainan, Video Brutal Tentara Israel di Gaza Tuai Kecaman

Video dan foto-foto tentara Israel yang berperilaku brutal di Gaza telah muncul dan viral dalam beberapa hari terakhir di media sosial.

Baca Selengkapnya

Stok Pangan Terancam, Sopir Truk Blokade Perbatasan Ukraina dan Polandia

24 November 2023

Stok Pangan Terancam, Sopir Truk Blokade Perbatasan Ukraina dan Polandia

Sejak tiga pekan lalu, para sopir truk dari Polandia mulai memblokade wilayah perbatasan Polandia dengan Ukraina sebagai bentuk protes

Baca Selengkapnya

Pentingnya Mengenalkan Pangan Lokal, Ini Tujuannya Menurut Pakar Gizi

16 Oktober 2023

Pentingnya Mengenalkan Pangan Lokal, Ini Tujuannya Menurut Pakar Gizi

Ahli gizi menyebut pengenalan jenis dan manfaat pangan lokal kepada masyarakat perlu digencarkan agar tak kalah saing dengan makanan impor.

Baca Selengkapnya

4 Bahan yang Sebaiknya Tidak Dicampur dengan Kopi

26 September 2023

4 Bahan yang Sebaiknya Tidak Dicampur dengan Kopi

Tidak semua bahan boleh dicampur dengan kopi karena berbagai pertimbangan. Apa saja bahan-bahan tersebut?

Baca Selengkapnya

9 Bahan Makanan yang Perlu Dikonsumsi untuk Kulit Sehat dan Glowing

26 September 2023

9 Bahan Makanan yang Perlu Dikonsumsi untuk Kulit Sehat dan Glowing

Tak hanya perawatan dari luar, mengonsumsi bahan makanan super ini juga mampu membuat kulit sehat dan glowing secara alami.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Terus Naik, Pemkab Madiun Mulai Gelar Operasi Pasar

4 September 2023

Harga Beras Terus Naik, Pemkab Madiun Mulai Gelar Operasi Pasar

Harga beras jenis medium Rp 11.500 per kilogram.

Baca Selengkapnya

10 Macam Bumbu Dapur Lengkap dengan Rasa dan Kegunaannya

30 Agustus 2023

10 Macam Bumbu Dapur Lengkap dengan Rasa dan Kegunaannya

Deretan bumbu dapur andalan yang membuat makanan tradisional terasa lezat

Baca Selengkapnya