Ada Upaya Sabotase Rel Kereta Api di Jalur Selatan Jateng  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Minggu, 21 Juni 2015 13:36 WIB

Kereta melintas dilokasi tertabraknya motor oleh kereta Senja Utama jurusan Jakarta-Solo di perlintasan kereta api Tegalyoso, Banyuraden, Gamping, Sleman, Jawa Tengah, (23/1). Empat orang pengendara sepeda motor tewas dan satu orang kritis. Dambung Lamuara Djaja untuk TEMPO

TEMPO.CO, Purwokerto - Sebongkah batu berukuran besar, dengan diameter 45 x 30 sentimeter dipasang orang tak dikenal di jalur rel tepat di atas jembatan KA di KM 395+1/2 petak jalan antara stasiun Sikampuh dan Maos, di wilayah Desa Doplang, Dusun Rawaeng, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Posisi batu itu dipasang pada celah antara rel kereta dan rel pengaman di jembatan, yang diduga diletakkan oleh orang tak dikenal pada Sabtu pagi, 20 Juni 2015. "Untung segera saya temukan, sehingga tidak sampai terlindas KA dan menimbulkan kecelakaan fatal," kata Adi Wahyu Pamungkas, 32 tahun, Ahad, 21 Juni 2015. Adi saat itu tengah bertugas sebagai Juru Pemeriksa Jalur Rel (JPJ) antara stasiun Sikampuh dan Maos.

Dia segera melaporkan kejadian itu kepada Petugas Pemimpin Perjalanan KA (PPKA) Stasiun Sikampuh, Arif Susilo, menggunakan telepon seluler. Selanjutnya Arif meneruskan laporan itu ke Unit Pengamanan Daop V Purwokerto yang segera mendatangi lokasi untuk melakukan pengamanan. "Kami yakin pelakunya adalah orang dewasa, karena melihat batunya cukup besar dan berat, juga dipasang di tengah jembatan, ini jelas sabotase," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi V Purwokerto Surono.

Dia menjelaskan, pada pukul 09.30, saat itu dari arah Maos akan melintas kereta api angkutan semen Holcim dengan tujuan Lempuyangan, Yogyakarta. Selanjutnya 30 menit kemudian, KA eksekutif dan bisnis Lodaya dari Solo tujuan Bandung juga akan melintas dari arah timur.

Diperkirakan batu itu diletakkan di rel sekitar pukul 07.45-08.10. Karena sebelumnya pada pukul 07.35 melintas KA barang kosong dari arah timur dan tidak ada laporan dari masinis. Pada batu itu juga tak ditemukan tanda bekas terlindas roda KA. "Kemungkinan pengganjalan dilakukan setelah melintasnya KA barang nomor 2751 dari arah timur," katanya.

Batu sebesar itu dapat menyebabkan roda kereta meloncat dari relnya dan anjlog. Apalagi lokasi pengganjalan batu itu berada di tengah jembatan. “Jika sampai terlindas kereta yang sedang melintas dengan kecepatan tinggi dapat menyebabkan kecelakaan anjlognya KA dan bahkan terguling di jembatan,” ujar Surono.

Dengan penumpang mencapai 600 orang lebih, jika sampai terjadi kecelakaan kereta dimungkinkan korbannya juga akan cukup banyak. Kejadian upaya sabotase terhadap jalur kereta api itu, langsung dilaporkan ke Polsek Adipala berikut barang bukti batu yang beratnya mencapai sekitar 40 kilogram, untuk pengusutan dan penanganan lebih lanjut. "Kami menganggap serius kejadian ini, karena sangat mengancam keselamatan perjalanan kereta api dan penumpang," kata Surono.

ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

15 jam lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

4 hari lalu

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan dengan Kereta Eksekutif dan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Baca Selengkapnya

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

8 hari lalu

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

Sebanyak 11 kereta diminta berhenti sementara saat gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB.

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

10 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

10 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

11 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Tips Raih Nilai TOEFL 500 Agar Lulus Rekrutmen Kerja

11 hari lalu

Tips Raih Nilai TOEFL 500 Agar Lulus Rekrutmen Kerja

Skor TOEFL yang tinggi menjadi syarat dalam rekrutmen sejumlah perusahaan. Bagaimana tips untuk mencapainya?

Baca Selengkapnya

Syarat IPK 3.5 ke Atas dan TOEFL Minimal 500: Fakta-fakta Rekrutmen PT KAI 2024 Dikritisi Warganet

11 hari lalu

Syarat IPK 3.5 ke Atas dan TOEFL Minimal 500: Fakta-fakta Rekrutmen PT KAI 2024 Dikritisi Warganet

Unggahan rekrutmen Management Trainee oleh PT KAI mengundang perdebatan warganet terkait IPK minimal 3.5 hingga sertifikat TOEL minimal bernilai 500

Baca Selengkapnya

Syarat Rekrutmen PT KAI IPK 3.5 dan TOEFL 500 Disorot Publik, Apa Saja Jenis TOEFL?

12 hari lalu

Syarat Rekrutmen PT KAI IPK 3.5 dan TOEFL 500 Disorot Publik, Apa Saja Jenis TOEFL?

Sarat masuk PT KAI dengan IPK 3.5 dan TOEFL 500 mendapat kritik dan sorotan publik. Untuk posisi apa setinggi itu? Ketahui jenis-jenis TOEFL?

Baca Selengkapnya

Kronologi Kereta Cepat Jakarta-Bandung: dari Digagas SBY hingga KAI Terbebani Utang Rp6,9 T

13 hari lalu

Kronologi Kereta Cepat Jakarta-Bandung: dari Digagas SBY hingga KAI Terbebani Utang Rp6,9 T

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menyisakan pekerjaan rumah bagi PT Kereta Api Indonesia berupa utang Rp6,9 triliun ke Bank Pembangunan Cina (CDB)

Baca Selengkapnya