TEMPO.CO, Sleman - Polisi Resor Sleman menangkap enam dari sembilan pelaku pencabulan terhadap anak di bawah umur. Peristiwa miris yang terjadi tanggal 22 Agustus tahun lalu itu baru terungkap pada pertengahan 2015 karena para pelaku melarikan diri.
"Mereka kabur setelah melakukan pencabulan," kata Ajun Komisaris Danang Bagus Anggara, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sleman, Rabu, 17 Juni 2015.
Korban adalah anak TNA, usia 14 tahun saat itu. Ia adalah warga Tegaltirto, Berbah, Sleman. Kejadian yang hampir setahun lalu itu memang sangat memilukan.
Polisi menangkap enam orang pencabul, yaitu Supriyono alias Kembot, 30 tahun, Dista Pradana (24), BS (18), Ari Irawan (23), Roni Setiawan (20), dan Nanda Septian (20). Sedangkan tiga lainnya masih buron.
Saat kejadian, kata dia, korban merupakan pacar dari salah satu pelaku yaitu BS. Korban diajak nonton pentas dangdut. Saat pentas dangdut, tersangka minum minuman keras bersama delapan temannya, dan berlanjut setelah pentas usai.
Lalu korban diajak ke rumah salah satu tersangka bernama Sukoco, yang saat ini buron. Di rumah itu korban diajak berhubungan badan. Setelah BS melampiaskan nafsunya, secara bergiliran korban dicabuli dan disetubuhi.
"Kalau tidak mau melayani diancam tidak diantar pulang," kata dia.
Para pencabul itu melarikan diri dan dilindungi oleh keluarga. Ada yang lari ke Kalimantan, Semarang, dan kota lainnya. Pada beberapa pekan ini para pelaku itu pulang ke rumah dan langsung ditangkap polisi.
Masing-masing pelaku menyetubuhi korban sebanyak dua kali, sanya Ari yang melakukan pencabulan sekali. Korban sangat trauma dan baru berani melapor ke polisi satu bulan berikutnya yaitu September 2014, dengan ditemani keluarga.
Polisi mengenakan Pasal 81 dan 82 Undang-Undang 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Mereka terancam lebih dari lima tahun penjara.
BS mengklaim korban mudah diajak berbuat mesum. Tetapi perkosaan yang ia lakukan diakuinya karena pengaruh mengkonsumsi minuman keras. "Anaknya memang gampangan," kata BS di markas Kepolisian Resor Sleman.
MUH. SYAIFULLAH
Berita terkait
New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas
35 hari lalu
Video baru New York Times soal tentara Israel membantah dugaan perkosaan yang dilakukan Hamas terhadap perempuan selama serangan 7 Oktober
Baca SelengkapnyaRobinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia
42 hari lalu
Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho, akan menjalani hukuman penjara selama sembilan tahun atas kasus pemerkosaan.
Baca SelengkapnyaSurvei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan
52 hari lalu
Survei yang dilakukan Thomson Reuters Foundation pada 2018 silam pernah mengungkap India sebagai salah satu negara tak aman untuk perempuan.
Baca SelengkapnyaPerkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan
55 hari lalu
Perkosaan kepada turis perempuan asal Spanyol di India mencoreng pariwisata di negara tersebut
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor
1 Maret 2024
Febriansyah, Pengacara TA menjelaskan kliennya yang sedang hamil tersebut bukan mengalami perkosaan oleh dokter MY.
Baca SelengkapnyaHamas Bantah Tuduhan Perkosaan dan Kekerasan Seksual dalam Serangan 7 Oktober
5 Desember 2023
Hamas membantah tuduhan bahwa anggotanya melakukan pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap warga Israel.
Baca SelengkapnyaIsrael dan AS Tuding Hamas Lakukan Perkosaan pada 7 Oktober, Tapi Tolak Diselidiki PBB
5 Desember 2023
Israel dan Amerika Serikat mengklaim terjadinya perkosaan oleh Hamas terhadap sejumlah perempuan dalam serangan pada 7 Oktober lalu.
Baca SelengkapnyaPemenang Nobel Perdamaian Mencalonkan Diri sebagai Presiden Kongo
3 Oktober 2023
Denis Mukwege, dokter kandungan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2018, mencalonkan diri sebagai presiden Kongo dalam pilpres Desember
Baca SelengkapnyaPBB: Rusia Siksa Sejumlah Warga Ukraina Secara Brutal hingga Tewas
25 September 2023
Metode penyiksaan yang dilakukan Rusia di sebagian wilayah Ukraina yang didudukinya sangat brutal hingga beberapa korbannya tewas
Baca SelengkapnyaPolres Payakumbuh Peringati Hari Bhayangkara ke-77
3 Juli 2023
AKBP Wahyuni menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi terutama kepada Pemko Payakumbuh
Baca Selengkapnya