TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan dua kepengurusan Partai Golkar akan bersatu dan melakukan musyawarah nasional (munas) setelah pemilihan kepala daerah serentak pada Desember mendatang. Namun, menurut dia, kedua kepengurusan Golkar saat ini sedang berfokus menghadapi proses penjaringan kader menghadapi pilkada.
"Tentu pilkada yang mengharuskannya islah. Kalau tidak islah berarti Golkar tidak bisa mencalonkan," kata Kalla, di Istana Wakil Presiden, Senin, 15 Juni 2015. "Masing-masing pihak pasti pada waktunya akan selenggarakan munas dan munasnya pasti kita tunggu nanti bersama."
Kalla juga mengatakan kedua kubu sepakat meredam aksi kerusuhan seperti yang terjadi beberapa waktu lalu. Musababnya, malam nanti akan dilakukan penjaringan awal bagi calon kepala daerah dari Partai Golkar.
"Saya kira insiden itu tidak secara organisasi terjadi. Mungkin ada kelompok di kalangan masing-masing kepengurusan yang berbeda paham," ujar Kalla.
Kalla mengatakan sudah bertemu dengan kedua kepengurusan kemarin siang di rumah dinasnya. Salah satunya adalah Yorrys Raweyai, Ketua DPP Golkar kubu Agung Laksono. "Semuanya tentang bagaimana mulusnya rencana itu semua," ujarnya.
REZA ADITYA
Berita terkait
Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional
1 jam lalu
Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah
Baca SelengkapnyaBertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah
12 jam lalu
Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaHamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel
1 hari lalu
Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham
12 hari lalu
Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.
Baca SelengkapnyaGilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk
13 hari lalu
Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.
Baca SelengkapnyaDigagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina
15 hari lalu
Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.
Baca SelengkapnyaDua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong
16 hari lalu
"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang
27 hari lalu
Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.
Baca SelengkapnyaRekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK
27 hari lalu
Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto
27 hari lalu
Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.
Baca Selengkapnya