Walikota Bandung, Ridwan Kamil dimintai keterangan oleh wartawan, terkait warga yang ketahuan melakukan perusakan fasilitas publik di Pendopo, Bandung, 1 Mei 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO , Bandung - Selama dua pekan di Amerika Serikat, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menawari sejumlah perusahaan di sana untuk berinvestasi di Bandung. Namun, sebelum mempertimbangkan penawaran Ridwan, para investor mengutarakan ketakutan mereka untuk berinvestasi di Indonesia.
"Mereka menilai Indonesia merupakan lahan investasi berpotensi tapi memiliki risiko yang tinggi," ujar Emil--sapaan akrab Ridwan Kamil--saat ditemui di Hotel Mulia, Jalan Asia Afrika, Jakarta, Sabtu, 12 Juni 2015. Mereka mengkhawatirkan ihwal korupsi, kolusi, dan nepotisme yang kerap terjadi di Indonesia.
Investor asing, menurut Emil, sebenarnya yakin Indonesia akan menjadi negara tujuan investasi terbesar ketujuh di dunia pada 2030. "Mereka pun menyadari peran investasi sangat tinggi untuk memajukan ekonomi Indonesia."
Untuk itu, Emil berencana menemui Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani pekan depan. Ia berencana menyampaikan keluhan-keluhan investor AS itu agar investasi di Indonesia semakin bergeliat.
Emil menjelaskan hasil perjalanannya selama dua pekan di AS. Ia mengatakan memenuhi 32 undangan kegiatan yang digelar pemerintah setempat.
"Tahun ini memang kami tengah meningkatkan agresivitas investasi di Kota Bandung. Amerika tertarik menanamkan banyak investasinya di Bandung," katanya. Sejumlah perusahaan Negeri Abang Sam akan mengunjungi Bandung tiga atau empat mendatang.
Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan
25 Desember 2023
Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal mengatakan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih akan berlanjut hingga tahun depan. Mengapa?