PNS Ajukan Kredit Palsu, Inspektorat Jatuhkan Sanksi

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 12 Juni 2015 05:35 WIB

Dok. TEMPO

TEMPO.CO, Malang - Kepala Inspektorat Kota Malang, Subari memastikan menjatuhkan sanksi administrasi terhadap dua terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengajukan kredit palsu.

Dua PNS itu adalah Fransisca Daris yang bertugas di Dinas Kebersihan dan Pertamanan, dan Winarti Utami yang bekerja di Kecamatan Kedungkandang. "Sanksi menunggu putusan Pengadilan," kata Subari, Rabu 10 Juni 2015.

Sanksi yang dijatuhkan, katanya, sesuai dengan vonis Pengadilan dan masa kerja. Sanksi tersebut dijatuhkan setelah menganalisis kesalahan dan sesuai peraturan kepegawaian. "Sanksi terberat pemecatan," katanya.

Awalnya, kata Subari, kasus pemalsuan surat keputusan PNS bakal ditangani Inspektorat. Setelah Kepala Dinas Kebersihan menerima pengaduan. Inspektorat dan Badan Kepegawaian Daerah akan membentuk tim untuk mengusut kasus tersebut.

Namun, polisi lebih dulu menangani kasus tersebut. "Kami serahkan sepenuhnya proses hukum ke penegak hukum," katanya. Fransisca sudah empat bulan lalu mengundurkan diri sebagai PNS. Alasan mundur karena kesibukannya di rumah. Tetapi pengunduran tersebut belum diproses Badan Kepegawaian Derah.

Subari menduga Fransisca dan Winarti melakukan penipuan juga di bank lain. Lantaran Februari lalu, Kepolisian Daerah Jawa Timur menganani kasus yang sama menimpa Bank Suadara. Kerugian atas kredit fiktif tersebut mencapai Rp 3,5 miliar.

Dengan SK PNS palsu kedua PNS membobol kredit perbankan di Bank Saudara Cabang Batu, Jalan Brantas 49 B Kota Batu. Total, keduanya mengajukan atas nama 22 debitur palsu, dan tiap debitur mengajukan kredit rata-rata Rp 170 juta.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Penilaian Kinerja Aparatur Sipil Negara Kian Transparan

16 Oktober 2019

Penilaian Kinerja Aparatur Sipil Negara Kian Transparan

Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2019 mengatur tentang penilaian bawahan atau rekan kerja terhadap atasan.

Baca Selengkapnya

Enam Bulan Pertama 2017 Kejati Riau Bekuk 34 PNS Terlibat Korupsi  

20 Juli 2017

Enam Bulan Pertama 2017 Kejati Riau Bekuk 34 PNS Terlibat Korupsi  

Kejaksaan Tinggi Riau meringkus 56 pelaku tindak pidana korupsi sepanjang Januari-Juni, dan mayoritas berasal dari kalangan PNS.

Baca Selengkapnya

Djarot: Bahasa Saya Lebih Bagus, Pak Ahok Lebih Vulgar  

24 Mei 2017

Djarot: Bahasa Saya Lebih Bagus, Pak Ahok Lebih Vulgar  

Djarot mengatakan dirinya dan Gubernur DKI non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mempunyai kesamaan dalam bersikap, yakni antikorupsi.

Baca Selengkapnya

KASN: Revisi UU ASN Bisa Suburkan Korupsi  

24 Januari 2017

KASN: Revisi UU ASN Bisa Suburkan Korupsi  

Menurut KASN, nilai transaksi jual-beli untuk jabatan pemimpin tinggi adalah Rp 2,9 triliun.

Baca Selengkapnya

Sering Bolos, 9 PNS Subang Dipecat  

4 Agustus 2016

Sering Bolos, 9 PNS Subang Dipecat  

Enam PNS sering bolos karena takut dikejar penagih
utang.

Baca Selengkapnya

Perampingan Organisasi, 13 Jabatan Eselon II Kupang Dihapus

18 Juli 2016

Perampingan Organisasi, 13 Jabatan Eselon II Kupang Dihapus

"Tiga belas jabatan eselon II akan dihapus dari struktur pemerintahan di Kabupaten Kupang,"

Baca Selengkapnya

Ini Langkah Ahok Rampingkan Jumlah PNS di Jakarta  

14 Juli 2016

Ini Langkah Ahok Rampingkan Jumlah PNS di Jakarta  

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah merampingkan jumlah PNS secara alami.

Baca Selengkapnya

Ketua KPK Contohkan Tunjangan Kinerja PNS yang Diskriminatif  

30 Mei 2016

Ketua KPK Contohkan Tunjangan Kinerja PNS yang Diskriminatif  

Ketua Ombudsman RI Amzulian menyebut tidak ada perguruan tinggi yang 100 persen bebas plagiarisme.

Baca Selengkapnya

Temui Ketua MA, Pimpinan KPK Tanya Keberadaan Sopir Nurhadi  

20 Mei 2016

Temui Ketua MA, Pimpinan KPK Tanya Keberadaan Sopir Nurhadi  

Mahkamah Agung berjanji membantu KPK mencari Royani, sopir Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi.

Baca Selengkapnya

Cegah Guru Korupsi, Ini Aksi KPK  

13 Mei 2016

Cegah Guru Korupsi, Ini Aksi KPK  

KPK menerima laporan masih terjadi bisnis buku di sekolah dan guru ikut piknik tapi tidak membayar.

Baca Selengkapnya