Heboh Bocah Gowa Bertelur, Kromosom Akmal Diteliti  

Reporter

Kamis, 11 Juni 2015 11:32 WIB

Akmal (12), bocah asal Desa Mangempang, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa memegang benda menyerupai telur yang keluar dari duburnya, 8 Juni 2015. Akmal terhitung sudah empat kali bertelur dalam dua pekan terakhir. Istimewa

TEMPO.CO, Gowa - Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf, Makassar, mulai meneliti benda menyerupai 'telur' yang dikeluarkan oleh Akmal, 12 tahun, bocah asal Desa Mangempang, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa. Pihak rumah sakit melibatkan sejumlah dokter ahli untuk meneliti kromosom telur Akmal.

"Kami ingin pastikan apakah kromosom dalam telur yang dikeluarkan anak itu adalah kromosom hewan atau bukan," kata Direktur RSUD Syekh Yusuf dr Salahuddin, Kamis, 11 Juni 2015.

Jika kromosom telur yang ditemukan adalah kromosom hewan, katanya, maka dapat dipastikan jika telur tersebut berasal dari luar tubuh Akmal. Dengan kata lain, telur tersebut hanya sengaja dimasukkan ke dalam tubuh kemudian dikeluarkan melalui dubur.

Namun, untuk membuktikan hal itu membutuhkan waktu lebih dari sepekan. "Saat ini sampelnya sudah kami teliti di laboratorium," kata Salahuddin.

Salahuddin menjelaskan jika fenomena medis yang dialami bocah yang baru tamat sekolah dasar itu terbilang aneh. Sebab, pertama kali di dunia, seorang manusia bisa bertelur. "Bagaimana pun dalam dunia medis, tidak ada manusia yang bertelur."

Sambil menunggu hasil penelitian telur Akmal, anak dari pasangan Ruslim dan Dawasiah itu kini diwajibkan menjalani rawat jalan. Dokter belum membedah perut Akmal untuk mengetahui asal usul telur itu dibuat dalam tubuh.

Ayah Akmal, Ruslim, 42 tahun, mulai mencemaskan kondisi anaknya yang terus-menerus mengeluarkan telur dari tubuhnya. Sebab, Akmal sering merasakan sakit di bagian duburnya hingga tak jarang mengeluarkan darah.

"Kami sudah bawa ke rumah sakit tapi sampai sekarang belum ditahu apa penyakitnya," kata Ruslim.

AWANG DARMAWAN

Berita terkait

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

1 hari lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

1 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

10 hari lalu

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

21 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

31 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya

Petugas Damkar Diduga Dihalang-halangi Satpam Masuk ke Pabrik PT Charoen Pokphand Saat Terjadi Kebakaran

33 hari lalu

Petugas Damkar Diduga Dihalang-halangi Satpam Masuk ke Pabrik PT Charoen Pokphand Saat Terjadi Kebakaran

Petugas damkar disebut dihalang-halangi oleh petugas satpam, karena alasannya kebakaran di pabrik PT Charoen Pokphand sudah aman terkendali.

Baca Selengkapnya

Divonis 10 Tahun Penjara Karena Gratifikasi Rp 58,9 Miliar, Andhi Pramono Dinilai Tak Mendukung Pemberantasan Korupsi

33 hari lalu

Divonis 10 Tahun Penjara Karena Gratifikasi Rp 58,9 Miliar, Andhi Pramono Dinilai Tak Mendukung Pemberantasan Korupsi

Eks Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono divonis 10 tahun penjara atas dakwaan menerima gratifikasi sebesar Rp 58,9 miliar.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Pabrik Charoen Pokphand di Makassar, 1 Pekerja Tewas Belasan Lainnya Luka-luka

33 hari lalu

Kebakaran Pabrik Charoen Pokphand di Makassar, 1 Pekerja Tewas Belasan Lainnya Luka-luka

Kebakaran pabrik pakan ternak PT Charoen Pokphand di Makassar diawali suara ledakan yang memicu percikan api.

Baca Selengkapnya

Kasus TPPU Andhi Pramono, KPK Sita Lahan di Kabupaten Banyuasin

34 hari lalu

Kasus TPPU Andhi Pramono, KPK Sita Lahan di Kabupaten Banyuasin

KPK kembali menemukan dan menyita aset tanah seluas 2.597 meter persegi terkait Andhi Pramono di Banyuasin, Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya

KPK Apresiasi Hakim Vonis Andhi Pramono 10 Tahun Penjara

34 hari lalu

KPK Apresiasi Hakim Vonis Andhi Pramono 10 Tahun Penjara

KPK mengapresiasi putusan Majelis Hakim Tipikor terhadap bekas Kepala Kantor Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono

Baca Selengkapnya