Maut di Bekas Tambang Samarinda, Sudah 10 Anak Tewas

Reporter

Minggu, 7 Juni 2015 07:09 WIB

Tiga bocah sedang menyaksikan jalanan ambruk akibat aktivitas perusahaan tambang batibara PT Amelia Energi di Kelurahan Sangasanga Dalam, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (9/11). Jalan umum sepanjang 130-an meter ini ambruk dan berubah menjadi danau bersatu dengan bekas galian tambang batubara PT Amelia. TEMPO/Firman Hidayat

TEMPO.CO, Balikpapan - Ardi bin Hasyim, 10 tahun, tewas tenggelam di lubang bekas tambang batu bara di Samarinda. "Ardi korban kesepuluh yang meninggal di lubang yang kini jadi danau beracun dan dalam itu," kata Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kalimantan Timur, Merah Johansyah, Sabtu, 6 Juni 2015.

Menurut Merah, keberadaan lubang bekas tambang batu bara itu makin membahayakan masyarakat terutama anak-anak. Dia kecewa sikap Pemerintah Kota Samarinda yang tidak kunjung menutup aktivitas pernambang batu bara ini.

Dalam kasus Ardi, hanya utusan wali k+ota yang menyambangi keluarga korban guna menunjukkan rasa simpatinya. “Hanya menyuruh camat setempat untuk mengunjungi keluarga korban,” sesalnya.

Korban merupakan anak pasangan Hasyim dan Nur Aini yang rumahnya persis berdampingan dengan lokasi pertambangan. Korban dua hari dinyatakan hilang sebelum ditemukan tidak bernyawa dan terapung di bekas galian tambang.

Sehari-hari korban bermain di sekitar rumah bersama anak-anak tetangga lain dan terkadang juga suka melihat mobil-mobil pengangkut batu bara dan kendaraan tambang yang lalu-lalang di dekat rumahnya.

Hasbullah, ayah tiri Ardi, menjelaskan, setiap pagi anaknya melihat mobil-mobil pengangkut batu bara dan pulang ketika waktu makan siang. Setelah Ardi kembali lagi ke pos penjaga di areal pertambangan dan pulang kala sore hari untuk mandi.

"Kadang sore hari ia masih kembali bermain dan pulang paling larut jam 21.00," ujar Hasbullah yang setiap hari menjemput pulang anaknya dari lokasi pertambangan. Ardi adalah anak tunarungu dan berkebutuhan khusus.

Jatam sempat merilis nama-nama perusahaan yang dianggap bertanggung jawab atas berbagai peristiwa maut pertambangan di Samarinda. Antara lain PT Hymco Coal, PT Panca Prima Mining, PT Energi Cahaya Industritama, PT Graha Benua Etam, dan PT Cahaya Energi Mandiri.

Sementara itu, daftar nama korban tenggelam di area pertambangan di Samarinda yakni Miftahul Jannah, Junaidi, Ramadhani, Eza, Ema, Maulana Mahendra, Nadia Zaskia Putri, Muhammad Raihan Saputra, dan Ardi Bin Hasyim.

S.G. WIBISONO

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

4 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

1 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

5 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

7 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

9 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

25 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

26 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

26 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

27 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

28 hari lalu

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menampik soal posisi Luhut yang tidak setuju.

Baca Selengkapnya