Keturunan HB VIII Duga Ada Kelompok Bisnis Incar Aset Kraton  

Reporter

Rabu, 3 Juni 2015 16:36 WIB

Kraton Yogyakarta. ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ada kepentingan bisnis di balik keluarnya tiga sabda Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Bawono X. "Ada kelompok yang menginginkan perubahan di keraton agar bisa menguasai aset, terutama tanah keraton," kata Raden Mas Hertri Asning saat ditemui di Ndalem Benawan Yogyakarta, Selasa malam, 2 Juni 2015.

Hertri Asning adalah buyut Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Benawa, anak Sultan Hamengku Buwono VIII. Dia menganalogikan berbagai kelompok yang berkepentingan itu dengan strategi dalam militer untuk tujuan bisnis, yaitu asimetrix walfare.

Kelompok-kelompok tersebut melihat potensi bisnis di Yogyakarta, kemudian menerapkan strategi tersebut dengan merusak tatanan dalam keraton. “Makanya kami bilang ada penyusup,” kata Hertri. Dia mencontohkan Coca Cola dan McDonald yang masuk ke Vietnam, lalu mengubah budaya di sana.

Cucu Benawa, Raden Mas Triheru, melihat kepentingan itu sudah tersirat dari ketiga sabda. Pada Sabdatama 6 Maret 2015, keluarga besar keraton diminta tutup mulut terhadap persoalan keraton. Sabdaraja 30 April 2015, nama Sultan diganti dari Buwono menjadi Bawono, serta menghilangkan gelar “khalifatullah”.

Sedangkan pada Dhawuhraja 5 Mei 2015, nama Pembayun diganti menjadi Mangkubumi. Triheru mempertanyakan Sultan yang menyebut dalam penjelasan sabdanya pada 8 Mei 2015, bahwa zaman Mataram ada sejak masa Ken Arok, masa Panembahan Senopati, serta masa Hamengku Buwono.

“Kok, Ken Arok dimasukkan? Dari buku yang saya baca, Ken Arok itu orangnya ambisius. Menghalalkan segala cara untuk memperoleh harta dan takhta,” kata Triheru.

Hertri Asning juga heran dengan penggantian nama anak sulung Sultan, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun, dengan menggunakan nama laki-laki, yaitu Mangkubumi. Ini dipaksakan untuk dipakai pada Pembayun yang nama perempuan. Katanya, ada sesuatu karena sifatnya memaksa.

Sultan menolak mengomentari pernyataan-pernyataan dari trah Hamengku Buwono. “Saya enggak mau jawab. Nanti di-maintenance sama pers,” katanya.

Saat ditanyakan apakah surat pemberitahuan berisi sabda-sabda tersebut sudah disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri, Sultan menjawab singkat. “Belum. Nanti saja. Itu urusan saya,” katanya sambil masuk ke dalam mobil dinasnya.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

11 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

19 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

20 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

21 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

30 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

45 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

51 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

51 hari lalu

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

Perjanjian Giyanti berkaitan dengan hari jadi Yogyakarta pada 13 Maret, tahun ini ke-269.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

52 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

52 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya