TEMPO.CO, Sampang - Pemerintah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, meminta Bulog Divisi Regional XII Madura menarik seluruh beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang telah didistribusikan kepada 108.647 ribu warga di Kabupaten Sampang.
Kepala Dinas Sosial Sampang Malik Amrullah mengatakan telah mengirimkan surat kepada Bulog Madura. Isinya menolak kiriman raskin karena tidak layak dikonsumsi. "Surat sudah dikirim hari ini," katanya saat dimintai konfirmasi, Rabu, 3 Juni 2015.
Menurut Malik, keputusan menolak raskin dilakukan setelah petugas dari dinas sosial meminta sampel raskin dari sembilan keluarga. Hasilnya, seluruh contoh tersebut dinyatakan tidak layak konsumsi karena berbau tengik dan berwarna kekuningan.
"Kami minta Bulog menarik raskin itu dan menggantinya dengan yang baru," dia menegaskan.
Setelah ditelusuri, ujar Malik, terungkap bahwa raskin yang dikirim ke Sampang adalah beras lama yang diambil dari salah satu gudang Bulog di Jawa Timur. "Padahal mestinya yang dikirim adalah beras baru karena baru habis musim panen raya padi," kata dia.
Sumber pegawai Bulog Sampang membenarkan pernyataan Malik. Kata dia, beras yang dikirim pada April lalu itu adalah stok lama yang ada di gudang Bulog. "Terpaksa tetap dikirim untuk menghabiskan stok lama," katanya.
Buruknya kualitas raskin di Sampang terungkap setelah adanya keluhan dari warga di Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Kota Sampang. Salah satunya Mutiah, 55 tahun. "Bau apek, lebih layak jadi pakan ayam," katanya, 28 April.
Menurut Mutiah, dari 15 kilogram raskin yang ditebusnya seharga Rp 25 ribu, seluruhnya tidak layak konsumsi. "Saya minta diganti dengan beras yang baru."
MUSTHOFA BISRI
Berita terkait
Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya
13 jam lalu
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.
Baca SelengkapnyaTerpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai
22 jam lalu
Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.
Baca SelengkapnyaBulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal
2 hari lalu
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.
Baca SelengkapnyaMengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog
2 hari lalu
Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.
Baca SelengkapnyaBulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan
2 hari lalu
Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaHarga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya
11 hari lalu
Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024
11 hari lalu
Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.
Baca SelengkapnyaTerkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah
12 hari lalu
Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.
Baca SelengkapnyaBulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta
12 hari lalu
Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina
Baca SelengkapnyaLuhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal
13 hari lalu
Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia
Baca Selengkapnya