Manusia Perahu Rogoh Rp 79 Juta Demi ke Australia

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 2 Juni 2015 22:03 WIB

Dua pria Muslim Rohingya, Noor Alam (kanan) dan Sadik Hussein duduk di rumah gubuk yang menjadi tempat pengungsian warga Muslim Rohingya di di Desa Thetkabyin, utara dari Sittwe, Myanmar, 29 Mei 2015. (AP Photo)

TEMPO.CO, Kupang - Sebanyak 65 imigran gelap asal Rohingya, Bangladesh, dan Srilanka diusir Angkatan Laut Australia, saat hendak mencari suaka ke negeri kanguru tersebut.

Mereka diusir dengan cara didorong kembali ke Pulau Rote menggunakan dua kapal milik Australia. Meski didorong menjauh dari teritorial Australia, mereka diberi pelampung, makanan dan bahan bakar secukupnya.

Kepala Polre Rote Ndao, Ajun Komisaris Besar Hidayat mengatakan para imigran ini ditemukan terdampar di Desa Landu, Kecamatan Rote Barat Laut, setelah kapal yang mereka tumpangi karam karena kehabisan BBM.

"Mereka diselamatkan nelayan setempat, sebelum diamankan polisi," kata Hidayat kepada Tempo di sela- sela evakuasi imigran itu ke Kupang, Selasa, 2 Juni 2015.

Sebanyak 65 imigran yang diamankan berasal dari Myanmar satu orang, Srilanka 54 orang dan Bangladesh 10 orang. Rinciannya, ada 3 balita dan empat wanita dewasa. Sisanya, laki-laki dewasa.

Menurut cerita dari para imigran ini, mereka berangkat ke Australia menggunakan kapal sendiri hingga mencapai Pulau Pasir. Namun, mereka dihadang oleh angkatan laut Australia dan diusir kembali ke Rote menggunakan dua kapal. "Kapal satunya rusak, dan satunya masih bagus dan sudah disita," kata Hidayat.

Imigran itu dievakuasi ke Kupang menggunakan Fery cepat yang dikawal anggota kepolisian Rote Ndao. Mereka tiba di Kupang sekitar pukul 13.30 Wita dan langsung diangkut menggunakan lima unit bus dan dibawa ke hotel tempat penampungan.

Kajuran, salah satu imigran asal Srilanka mengaku hendak mencari suaka ke Australia, karena di daerahnya sangat susah, sehingga ingin mencari kehidupan yang lebih baik. "Kami susah di negeri kami," katanya.

Dia mengaku membayar US$ 6000 atau sekitar Rp 79 juta untuk bisa sampai ke Australia. Dari Srilanka mereka masih bertahan beberapa lama di Malaysia sebelum melanjutkan perjalanan ke Indonesia dan Australia. "US$ 6000 perorangan sampai ke Australia," katanya.

Dia mengaku perjalanannya sudah sampai ke Pulau Pasir perbatasan Indonesia-Autralia, namun dihadang tentara Australia dan ditolak kembali ke Pulau Rote. "Dua kapal diusir ke Rote," katanya.

YOHANES SEO

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya