Umat Buddha Indonesia Bantu Rohingya, Ini 3 Opsinya

Reporter

Senin, 1 Juni 2015 04:40 WIB

Pengungsi Rohingya belajar Bahasa Inggris di Posko pengungsi Rohingya dan Bangladesh, Desa Bayeun, Rantau Selamat, Aceh Timur, 28 Mei 2015. TEMPO/ Moyang Kasih Dewimerdeka

TEMPO.CO, Makassar - Ketua Wali Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sulawesi Selatan Yonggris Lao mengatakan keberadaan pengungsi Rohingya di negara ini mesti dihargai. Bersama sejumlah perwakilan organisasi keagamaan di Sulawesi Selatan, umat Buddha Indonesia menyatakan siap memberi bantuan dan pendampingan kepada para pengungsi Rohingya, di bawah koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) provinsi ini.

Yonggris mengungkapkan tiga opsi untuk membantu pengungsi Rohingya yang berada di Indonesia. Pertama, mengusahakan pemberangkatan mereka untuk memperoleh suaka ke negara ketiga. Caranya, dengan mendorong UNHCR maupun pihak terkait untuk memberikan kepastian ihwal pemberangkatan pengungsi Rohingya ke negara tujuannya.

Opsi kedua, mendesak pemerintah Myanmar menuntaskan konflik berdarah yang membuat kelompok minoritas itu kabur meninggalkan negaranya. Pemerintah Myanmar mesti memberi jaminan rasa aman bagi umat muslim yang menjadi kelompok minoritas. "Setidaknya agar tidak semakin banyak pengungsi yang ke luar dari negara itu," kata Yonggris, Minggu, 31 Mei 2015.

Opsi ketiga, para pengungsi Rohingya dibiarkan tinggal di Indonesia. Yonggris menambahkan pihaknya prihatin dan peduli dengan keberadaan pengungsi Rohingya, khususnya yang tinggal di Makassar. Tak seperti imigran asal negara lain, pengungsi Rohingya tidak memiliki dokumen ihwal kewarganegaraannya. "Mereka stateless. Tidak ada paspor atau tanda pengenal. Yang ada cuma kartu UNHCR," Yonggris berujar.

Sesepuh pengungsi Rohingya di Makassar, Muhammad Thoyib, membenarkan perihal tak adanya dokumen yang dimilikinya, kecuali kartu UNHCR. Bapak lima anak itu juga menyebut selama di Indonesia, dirinya dilarang bekerja. Kendati demikian, para pengungsi memperoleh bantuan dana dari International Organization for Migration (IOM).

Soal keberadaannya di Indonesia, Thoyib mengaku senang karena diterima oleh pemerintah dan warga dengan baik. Toh demikian, pihaknya tetap mengharapkan segera diberangkatkan ke negara tujuan. Disinggung kemungkinan kembali ke kampung halamannya, Thoyib mengaku bisa saja dengan syarat. "Harus ada jaminan 100 persen aman. Kami tidak mau dibantai. Kami mau masa depan anak kami lebih baik," ucapnya.

TRI YARI KURNIAWAN

VIDEO TERKAIT: Pengungsi Rohingya: Kesalahan Kami, karena Muslim, Kami Dibantai

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

26 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya