TEMPO Interaktif, Jakarta:Partai Kebangkitan Bangsa kubu Alwi Shihab melantik duet KH Abdul Adziem Abdul Suhaimi dan Marzuki Usman untuk memimpin dewan pengurus wilayah PKB DKI Jakarta. Pelantikan, Rabu (2/1) ini diwarnai unjuk rasa kelompok Latif Rahman yang merasa berhak atas posisi yang diduduki Marzuki. Dalam pelantikan di Hotel Cempaka itu, Abdul Adziem dilantik sebagai ketua dewan syuro dan Marzuki Usman sebagai ketua dewan tanfidz. Pelantikan ini tidak disetujui kelompok Latif Rahman, yang berdasarkan hasil Musyawarah Wilayah I DKI Jakarta pada November silam, terpilih sebagai ketua dewan tanfidz. Di halaman hotel para pengunjuk rasa mengumandangkan shalawat, yel-yel, dan menggelar spanduk-spanduk yang antara lain berbunyi “Marzuki Usman dan Muhaimin Tidak Punya Malu, Ada Konspirasi Apa?”. Menurut Juan Tarigan, seorang pengurus DPW PKB DKI Jakarta, duet Adzim–Latif adalah duet yang sah karena merupakan duet terpilih dari Musyawarah Wilayah. “Sementara Marzuki Usman kalah dalam pemilihan itu,” kata dia kepada TNR. Juan mengatakan duet Adzim–Latif tidak mendapat restu dari Ketua Dewan Syuro PKB, Abdurrahman Wahid, yang lebih menyukai Marzuki. Akibatnya, pelantikan Adzim-Latif tertunda. Akhirnya Wahid, dengan tim lima, melakukan verifikasi hasil pemilihan dan menunjuk Marzuki. Wahid, dalam sambutannya pada acara pelantikan, meminta agar segenap pihak tetap berkonsentrasi pada tugas-tugas DPW PKB DKI Jakarta. “Biar saja anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu,” katanya. Pjs Ketua Umum PKB Alwi Shihab, usai pelantikan, mengatakan bahwa dalam pemilihan yang dimenangkan oleh Latif, ada hal-hal yang irreguler, sehingga DPP akhirnya yang memutuskan. "Saya tidak usah membuka apa yang ireguler itu, apa yang tidak sesuai dengan aspirasi partai," kata Alwi. Ia hanya mengatakan bahwa prinsip-prinsip partai, seperti keterbukaan, kebersihan, dan tidak menghalalkan segala cara, telah dilanggar dalam proses pemilihan. (deddy sinaga-tempo news room)