Jantung Bengkak, Komodo Tertua di KBS Mati  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 26 Mei 2015 16:18 WIB

Komodo. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Surabaya - Satu dari 80 komodo koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) ditemukan mati di kandang indukan pukul 07.30 pada Minggu, 24 Mei 2015. Komodo tertua (22 tahun) yang dinamai K-8 dengan nomor cip 0001435BB9 itu ditemukan mati oleh Suraji, pawang komodo.

Komodo yang menempati kandang 1-A bersama empat pejantan dan dua betina itu diduga mati karena faktor usia. Selain itu, fungsi organ pada satwa tersebut tidak bekerja secara optimal.

Kepala Humas Perusahaan Daerah Taman Satwa KBS Ryan Adi Djauhari menjelaskan komodo tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda spesifik sebelum kematiannya. Setiap hari pola konsumsi komodo juga terlihat stabil. Hanya, tingkat agresivitas mulai menurun sejak beberapa hari sebelum kematiannya. “Sejak ditemukan mati, kami langsung melakukan isolasi kandang. Mengambil sampel air dan lain sebagainya, siapa tahu ada racun,” ujarnya kepada Tempo, Selasa, 26 Mei 2015.

Untuk melihat penyebab spesifik kematian K-8, KBS memutuskan untuk melakukan otopsi. Dari hasil otopsi, dihasilkan visum yang menjelaskan bahwa K-8 mengalami pembengkakan pada jantungnya.

Pelaksana tugas sementara Kepala Seksi Klinik Karantina PDTS KBS drh Ommy menambahkan, pembengkakan jantung inilah yang menyebabkan organ-organ lainnya tidak bekerja secara optimal. Metabolisme tubuh K-8 juga menjadi tidak berfungsi secara baik.

Pihak KBS pun mengaku baru mengetahui bahwa K-8 mengalami pembengkakan jantung setelah hasil otopsi yang dilakukan setelah kematiannya. Alasannya, rekam medis yang dilakukan hanya bersifat berkala dan tidak memantau secara detail layaknya manusia.

“Reptil itu saat mengekspresikan ambang sakitnya di bawah mamalia,” tuturnya. Artinya, daya tahan tubuh komodo diakui lebih kuat dan tidak akan mengeluh sakit. Berbeda dengan mamalia, semisal orang utan, yang kerap sakit flu saat terjadi perubahan cuaca.

Ommy belum bisa menyimpulkan lebih jauh terkait dengan kematian K-8 lantaran masih menunggu hasil laboratorium yang dikirimkan Laboratorium Hewan Universitas Airlangga, Surabaya. Kemungkinan satu bulan baru bisa diperoleh data rincinya.

Pelaksana tugas sementara Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa KBS Aschta Nita Boestani Tajudin mengaku sangat terpukul atas kematian K-8. Sebab, komodo tersebut adalah komodo tertua yang dimiliki KBS. “Kami tetap berkomitmen terus meningkatkan kesejahteraan satwa koleksi PDTS KBS,” tutur Aschta lewat siaran persnya.

Aschta menjelaskan reptil dengan nama Latin Varanus komodoensis ini dimiliki KBS sejak tahun 2000. Waktu itu KBS menerima sebelas komodo dari Flores yang kemudian digunakan sebagai generasi parenting (F-0). Saat itu K-8 masih berusia 7 tahun dan memiliki tanda cacat berupa ekor buntung, sehingga tidak dapat berfungsi secara reproduksi. Saat ini koleksi komodo KBS berkurang menjadi 79 ekor dari total sebelumnya 80 ekor. Sebelumnya, dua ekor komodo juga mati.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

34 hari lalu

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,

Baca Selengkapnya

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

44 hari lalu

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

KSOP Kelas III Labuan Bajo memperpanjang larangan kapal wisata untuk berlayar ke Pulau Komodo Taman Nasional Komodo (TNK) hingga 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

4 Oktober 2023

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

Tim SAR melaporkan hilangnya turis asal China di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

15 September 2023

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

Kapolsek Kompdo Ivans Djarat menganiaya seorang satpam bank di NTT gegara ditegur memakai helm saat di ATM. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

15 September 2023

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

Kapolsek Komodo menganiaya satpam bank di NTT menuai reaksi Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

16 Agustus 2023

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

Garuda Indonesia mengangkut 6 ekor komodo dari Jakarta untuk menuju Labuan Bajo atau translokasi ke habitat alaminya.

Baca Selengkapnya

Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

15 Agustus 2023

Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

Komodo merupakan spesies yang rentan terhadap kepunahan, dan dikategorikan sebagai spesies rentan dalam daftar IUCN Red List.

Baca Selengkapnya

Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

26 Juli 2023

Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Komodo, Labuan Bajo, NTT, dalam sehari bisa menyalurkan 33 kilo liter (Kl) avtur untuk melayani 13 pesawat.

Baca Selengkapnya

Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

25 Juli 2023

Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

Selain memproduksi mobil Maung, PT Pindad juga memiliki lima kendaraan taktis. Simak informasinya dan profil PT Pindad di sini:

Baca Selengkapnya

Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk Penumpang Mulai Diuji Coba, Cek Fasilitasnya

4 Juli 2023

Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk Penumpang Mulai Diuji Coba, Cek Fasilitasnya

Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk penumpang dinamai Red Komodo atau Komodo Merah yang terinsporasi hewan khas Indonesia dari zaman prasejarah yakni komodo.

Baca Selengkapnya