Indonesia Bakal Lobi Myanmar Tangani Pengungsi Rohingya  

Reporter

Senin, 25 Mei 2015 18:21 WIB

Seorang bocah imigran Rohingya, menerima kue dari relawan saat tiba di pelabuhan desa Julok di Kuta Binje, Aceh, 20 Mei 2015. REUTERS

TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Indonesia bersiap turun tangan menangani masalah pengungsi Rohingya dan Bangladesh. Anggaran sebesar Rp 2,3 miliar telah dipersiapkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Kementerian Sosial.

Meski pengungsi Rohingya ditampung, Indonesia akan tetap melobi pemerintah Myanmar untuk penanganan lebih lanjut. "Nanti tentu diplomasi ke Myanmar, ini bagaimana wargamu ada di sini," kata anggota Dewan Pertimbangan Presiden, KH Hasyim Muzadi, di gedung Pascasarjana Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Senin, 25 Mei 2015.

Menurut dia, diplomasi dengan Myanmar harus segera dilakukan. "Nanti lihat keadaan politik di Myanmar, masih naik-turun. Tapi pengungsi Rohingya tetap harus ditampung dulu," kata Hasyim.

Hasyim mengungkapkan, pemberian bantuan bagi 677 pengungsi yang kini ditampung di Lhoksukon, Aceh, itu merupakan panggilan kemanusiaan. Di dalam APBN memang terdapat pos yang disediakan untuk masalah kemanusiaan. "Terlepas dari masalahnya, orang yang menderita harus ditolong. Saya setuju diambilkan dari APBN, wong itu di Kementerian Sosial ada kok untuk masalah-masalah seperti itu."

Mantan pemimpin Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu menambahkan, masyarakat Indonesia harus bersikap bijak dalam memandang konflik antar-umat agama di Myanmar. Ia menilai konflik antara minoritas dan mayoritas akan selalu ada. "Konflik agama, minoritas muslim dengan mayoritas yang tidak muslim begitu-begitu itu, selalu ada. Tapi itu tidak usah dijadikan alasan, yang penting kemanusiaan didahulukan," katanya.

Hasyim pun mengungkapkan, para pengungsi tak perlu dipisahkan di pulau tersendiri. "Ndak usah dipisahkan di pulau sendiri, biarkan di penampungan aja. Kalau dipisahkan sendiri kok seperti bikin negara lain," ujarnya.

Pekan lalu, sebanyak 421 imigran asal Bangladesh dan 256 pengungsi Rohingya mendarat di Lhoksukon, Aceh Utara. Gelombang manusia perahu itu merupakan yang kedua yang tiba di Aceh, setelah sebelumnya hampir 600 pengungsi terdampar di sana. Etnis Rohingya terusir dari tanah mereka di Myanmar akibat diskriminasi yang mereka dapat selama berpuluh-puluh tahun dari pemerintah dan kelompok Buddha di sana.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

17 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya