Bakal Calon Bupati Banyuwangi Ramai-ramai Kampanye
Editor
Eko Ari Wibowo
Senin, 25 Mei 2015 13:55 WIB
TEMPO.CO, Banyuwangi - Sejumlah bakal calon Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, ramai-ramai mencuri start kampanye pemilihan kepala daerah. Mereka mulai memasang baliho kampanye di jalanan kota dan desa.
Dari penelusuran Tempo, bakal calon kepala daerah yang akan maju dalam pilkada serentak 2015 antara lain Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Agung Mulyono; Ketua Gerakan Nelayan Tani Indonesia Jawa Timur, Wiwik Pujiati; dan Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa Banyuwangi, Joni Subagyo. Mereka menjadi penantang calon inkumben, Abdullah Azwar Anas.
Baliho ketiga bakal calon kepala daerah kian bertebaran di sepanjang jalan Banyuwangi. Padahal tahapan kampanye pilkada baru dimulai Agustus 2015.
Kepada Tempo, Agung Mulyono mengatakan memasang 120 baliho dan 5.000 poster di Banyuwangi dalam sebulan terakhir. Dia menganggap pemasangan baliho-baliho itu bukan termasuk mencuri start kampanye. “Saya ini paling akhir pasang baliho. Calon lainnya kan lebih dulu,” ucap Agung dihubungi Tempo, Senin, 25 Mei 2015.
Politikus Partai Demokrat itu menjadi anggota DPRD Jawa Timur dari daerah pemilihan III, meliputi Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso. Dalam pilkada Banyuwangi nanti, dia mengklaim didukung Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Gerakan Indonesia Raya. "Saya sudah berkomunikasi dengan pengurus pusat tiga partai tersebut," ujarnya.
<!--more-->
Bakal calon lain, Wiwik Pujiati, menuturkan telah memasang 500 baliho di Banyuwangi. Dia optimistis mendapat rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan untuk maju sebagai calon kepala daerah. "Saya yakin karena saya kader tulen PDIP," kata Ketua Departemen Perempuan dan Anak DPD PDIP Jatim ini.
Wiwik harus bersaing dengan empat calon lain untuk mendapatkan tiket dari PDIP, termasuk Abdullah Azwar Anas. Hingga hari ini, DPP PDIP belum menurunkan rekomendasi tersebut.
Ketua panitia pengawas pilkada Banyuwangi, Atim Hariyadi, berujar, baliho-baliho bakal calon bupati tersebut tidak tergolong mencuri start kampanye. Sebab, para bakal calon belum tentu ditetapkan sebagai calon bupati. “Status mereka masih bakal calon, jadi tidak termasuk kampanye,” ucapnya.
Menurut Atim, pemasangan baliho termasuk tergolong wajar sebagai bentuk pengenalan kepada masyarakat. “Nanti, kalau mereka sudah resmi calon, segala bentuk pelanggaran kampanye kami tertibkan,” tutur Atim.
IKA NINGTYAS