Menata Rumah Kumuh, Pemerintah Sediakan Ongkos Rp 4 Triliun  

Reporter

Jumat, 22 Mei 2015 15:45 WIB

Kawasan pemukiman Dadap, Tangerang, 24 Oktober 2014. Pemerintah kabupaten Tangerang akan merelokasi kawasan kumuh Dadap menjadi sentra makanan laut terbesar di Indonesia dan pusat perbelanjaan yang menghubungkan antar pulau. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

BISNIS.COM, Jakarta - Pemerintah akan mengalokasikan anggaran Rp 4 triliun untuk menangani permukiman kumuh tahun ini. Kebijakan ini untuk mengejar pencapaian target 0 persen kawasan kumuh di Tanah Air pada 2019.

Menurut Joerni Makmoerniati, Kepala Subdirektorat Pengembangan Permukiman Baru Direktorat Pengembangan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, berdasarkan data Direktorat Jenderal Cipta Karya, masih tersisa 12 persen kawasan kumuh di seluruh Indonesia atau sekitar 38.487 hektare yang belum tertangani.

Saat ini pemerintah mendata ulang sebaran kawasan tersebut untuk memperoleh data spasial, tidak saja numerik. “Datanya harus kami benahi dulu, target nol persen itu dicapai dari angka berapa? Kalau target kota tanpa kumuh itu memang berat, sehingga kami menyebutnya meminimalkan kawasan kumuh dengan mengejar target yang lebih jelas, yakni 38 ribu hektare itu,” ujarnya, Jumat, 22 Mei 2015.

Alokasi anggaran sebesar Rp 4 triliun yang bersumber dari direktoratnya akan dikhususkan untuk penanganan permukiman saja. Kebutuhan penanganan sebesar Rp 1-1,5 miliar per hektare. "Tahun ini memang agak besar, dan itu untuk permukimannya saja. Itu belum termasuk akses terhadap air minum, sanitasi, drainase, dan keteraturan bangunan, yang juga menjadi indikator lain untuk menilai kekumuhan,” ucapnya.

Dia menjelaskan, target penanganan kawasan kumuh selama lima tahun ke depan seluas 38.487 hektare. Pemerintah dapat menangani langsung permukiman kumuh di skala kawasan di atas 15 hektare. Sedangkan di bawah luas tersebut akan ditangani pemerintah daerah melalui perjanjian kerja sama dengan pemerintah pusat.

Tingkat kekumuhan tinggi sebagian besar ada di kota-kota metropolitan. Meski demikian, tidak semua pemda bersedia bekerja sama dengan pemerintah pusat. Hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk merealisasikan target pemerintah. “Tidak semua kota besar mau melakukan kerja sama, antara lain karena tidak mau dikatakan kumuh, melainkan hanya tidak tertata. Padahal banyak sekali indikator kekumuhan yang terpenuhi di situ,” tuturnya.

BISNIS.COM



Berita terkait

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

24 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

5 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia

12 Desember 2023

5 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia

Indonesia mempunyai banyak jalan tol yang menghubungkan beberapa daerah, berikut 5 jalan tol terpanjang di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tol Nirsentuh Diuji Coba Bulan Depan

9 November 2023

Tol Nirsentuh Diuji Coba Bulan Depan

Uji coba sistem transaksi tol nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di Bali akan diadakan pada bulan Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia Tidak Capai 10 Persen Korea, KAI Tebar 73 Ribu Tiket Promo

1 Oktober 2023

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia Tidak Capai 10 Persen Korea, KAI Tebar 73 Ribu Tiket Promo

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia tidak mencapai 10 persen waduk di Korea, PT KAI tebar 73 tiket promo.

Baca Selengkapnya

Sistem Penyediaan Air Minum Semarang Barat Rampung, Pasok Air Bersih untuk 70 Ribu Rumah Tangga

31 Juli 2023

Sistem Penyediaan Air Minum Semarang Barat Rampung, Pasok Air Bersih untuk 70 Ribu Rumah Tangga

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mulai Perbaiki Jalan Rusak Juni, PUPR Siapkan Anggaran Rp 14,6 Triliun

20 Mei 2023

Jokowi Mulai Perbaiki Jalan Rusak Juni, PUPR Siapkan Anggaran Rp 14,6 Triliun

Presiden Jokowi akan mulai memperbaiki jalan rusak di daerah pada Juni 2023. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siapkan Rp 14,6 tr

Baca Selengkapnya

9 Ribu Toilet di 127 Rest Area Disediakan untuk Pemudik Lebaran

5 April 2023

9 Ribu Toilet di 127 Rest Area Disediakan untuk Pemudik Lebaran

Saat Lebaran tahun lalu, hanya ada sekitar 6 ribu toilet di 127 rest area jalan tol.

Baca Selengkapnya

Viral Kucing Kokom Pegawai Baru Kementerian PUPR, Ini Jabatannya

8 Januari 2023

Viral Kucing Kokom Pegawai Baru Kementerian PUPR, Ini Jabatannya

Kementerian PUPR menghebohkan publik lantaran memperkenalkan kucing bernama Kokom sebagai "pegawai baru"-nya di akun Twitternya.

Baca Selengkapnya

Pasca-erupsi Semeru, Giliran Akses Jalan Gladak Perak Ambles karena Hujan

4 November 2022

Pasca-erupsi Semeru, Giliran Akses Jalan Gladak Perak Ambles karena Hujan

Gladak atau jembatan itu sudah pernah runtuh pascaerupsi Gunung Semeru 2021 dan kini sedang dalam pembangunan kembali.

Baca Selengkapnya

MLFF Segera Gantikan E-Toll, Transaksi Lewat HP

19 Mei 2022

MLFF Segera Gantikan E-Toll, Transaksi Lewat HP

Sistem pembayaran jalan tol nirsentuh atau multi lane free flow (MLFF) yang menggantikan e-toll bakal diuji-cobakan pada akhir 2022.

Baca Selengkapnya