TEMPO.CO, Makassar - Keinginan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menyajikan makanan khas Makassar untuk menyambut Presiden Joko Widodo tampaknya tidak bisa terwujud, Jumat, 22 Mei 2015. Sebab, kunjungan Jokowi dipastikan molor.
"Sampai tadi malam (Kamis, 21 Mei 2015), jam kedatangan masih berubah dan kemungkinan tidak akan ada penyambutan tambahan, seperti makan siang, karena agenda yang padat, sedangkan waktunya singkat," ujar Kepala Biro Perlengkapan Umum Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, A. Arwin Azis, Jumat, 22 Mei 2015.
Menurut Arwin, sejauh ini tidak ada persiapan khusus yang dilakukan untuk menyambut Jokowi beserta rombongan. Sebab, jadwal kedatangan Jokowi masih belum jelas.
Arwin mengatakan Jokowi awalnya diperkirakan datang sebelum makan siang. Namun akhirnya rencana berubah. "Sejauh ini karena belum pasti, belum ada tambahan yang kami persiapkan. Semua tetap sesuai protap yang ada, termasuk makanan dan kue tradisional untuk disantap," kata Arwin.
Awalnya, menurut Arwin, Jokowi dijadwalkan menyantap ikan bakar di Paotere. Namun jadwal tersebut diperkirakan tidak bisa karena Jokowi dikabarkan harus meninggalkan Makassar sebelum Magrib.
"Seperti untuk menyajikan makanan khas Makassar tidak bisa. Jadi semua sesuai aturan saja," kata Arwin.
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo awalnya menyiapkan jamuan untuk Jokowi dengan berbagai macam hasil tangkap ikan yang ada di Sulawesi Selatan seperti kerapu, kudu-kudu, dan baronang.
"Saya mau sajikan, ikan dengan dimasak khas Sulsel, antara lain palumara tapi ada juga yang dikukus. Yang spesial saya ingin sajikan ikan Escolar yang memiliki manfaat cukup tinggi, dan ini ada di perairan Pangkep," ujar Syahrul yang ditemui di Pelabuhan Tradisional Paotere, Kamis, 21 Mei 2015.
IIN NURFAHRAENI DEWI
Berita terkait
Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta
28 menit lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club
9 jam lalu
Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan
Baca SelengkapnyaJerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden
9 jam lalu
Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi
9 jam lalu
Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.
Baca SelengkapnyaTerkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup
11 jam lalu
Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.
Baca SelengkapnyaDaftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini
12 jam lalu
Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.
Baca SelengkapnyaPabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar
12 jam lalu
Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaKisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB
13 jam lalu
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.
Baca SelengkapnyaJokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?
13 jam lalu
Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar
14 jam lalu
Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.
Baca Selengkapnya