Raskin di Jawa Timur Dijamin Bebas Bahan Plastik

Reporter

Jumat, 22 Mei 2015 07:40 WIB

Warga mencium beras saat melakukan pengcekan beras asli atau sintetis saat membeli beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, 21 Mei 2015. Dengan cara mencium aroma dan melihat bentuk fisik beras, salah satu cara yang dilakukan warga untuk menghindari peredaran beras sintetis dipasaran. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Perum Bulog Divre Jawa Timur Witono menjamin beras Bulog untuk warga miskin (raskin) tak terkontaminasi beras plastik yang meresahkan masyarakat. Dari investigasinya di semua pasar di 38 daerah di Jawa Timur, tidak ditemukan adanya beras “palsu” yang diimpor dari Cina itu.

“Untuk beras plastik di Jawa Timur, belum ada (penemuan). Kami mengimbau masyarakat tidak panik dan tetap waspada,” kata Witono di kantornya, Kamis, 21 Mei 2015.

Investigasi dilakukan bersama Dinas Perdagangan Jawa Timur. Hasilnya, 42 ribu ton beras raskin pada bulan ini dijamin tidak tercampur dengan beras dari bahan nonpadi dan diramu menggunakan resin--bahan pembuat plastik--itu.

Witoyo menjelaskan bahwa beras raskin tersebut rencananya akan didistribusikan ke 8.200 titik di semua desa di Jawa Timur. Semua beras Bulog diperoleh dari petani langsung di lapangan. “Melalui survei, dijamin tidak ada terkontaminasi plastik,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur Wibowo Ekoputro, yang ditemui terpisah, menuturkan pihaknya bersama Dinas Perdagangan serta Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan juga tidak menemukan indikasi adanya beras plastik di wilayahnya. Beras yang diperiksa di laboratorium tidak mengandung unsur plastik atau bahan berbahaya lain.

Dia membagi tip untuk mengenali beras plastik, yakni dengan menyetrika beras. “Setelah saya setrika, tidak lengket, tapi jadi beras brondong,” ujarnya.

Dia pun meminta masyarakat lebih peka terhadap tanda-tanda beras plastik. Di antaranya beras terlihat bening dan putih, karena memang bahannya berasal dari campuran ubi, kentang, dan plastik. “Kalau dimasak, justru (berasnya) menggerombol dan lengket,” kata Wibowo.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

51 menit lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

22 jam lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

2 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

2 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

3 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

11 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

12 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

12 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

13 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya