Soal ISIS, Napi Umar Patek: Jangan di Indonesia

Reporter

Kamis, 21 Mei 2015 06:35 WIB

Terpidana kasus terorisme, Umar Patek (kedua kanan) membawa bendera ketika menjadi pengibar bendera merah putih pada upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Lapas Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 20 Mei 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO , Sidoarjo: Terpidana bom Bali 1 Tahun 2002 Hisyam bin Ali Zein alias Umar Patek hari ini menjadi pengibar bendera dalam upacara Hari Bangkitan Nasional ke 107. Ini merupakan bentuk cintanya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain mengibarkan bendera, Umar Patek juga mengikuti seluruh kegiatan yang diadakan oleh Lembaga Pemasyarakatan 1 Surabaya di Porong.

"Semua itu saya lakukan tanpa paksaan dan sebagai bentuk komitmen saya," ujar dia dengan mimik serius.

Umar kemudian mengucapkan terima kasih kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Surabaya Heri Prasetyo dan seluruh petugas lapas Porong yang mendampingi dan membimbingnya setiap hari. Selain itu, dia juga berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk menjadi pasukan pengibar bendera saat upacara Hari Kebangkitan Nasional. "Alhamdulillah kami dapat menjadi akrab," ujar Umar.

Umar kemudian menjelaskan bahwa sebetulnya dia tidak ingin memerangi sesama warga Indonesia yang tidak menjajah dan mendzolimi umat Islam. Menurutnya, jihad fisabilillah yang dipercayanya adalah sebuah tindakan berperang melawan kaum-kaum yang mendzolimi umat Islam di sebuah negara. "Misi jihad saya selalu melakukannya di negara lain yang Islamnya dijajah tidak di negara sendiri," ujar dia.

Umar menceritakan bahwa dia hanya tinggal selama tiga tahun Indonesia. Dimulai pada bulan Desember 2000 sampai bulan November 2002 dan pada Juni 2009 hingga Agustus 2010. "Selebihnya saya berada di luar dan ini menunjukan bahwa saya banyak melakukan jihad di negara lain tidak di Indonesia," ujarnya.

Ketika ditanya pendapatnya tentang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Umar Patek mengatakan dirinya mendapatkan sedikit informasi. Pasalnya, saat ini dia menjadi narapidana di lapas. Sehingga seluruh akses informasi untuk mengetahui tentang ISIS sangat terbatas.

"Memang kondisi saya di lapas yang tidak memungkinkan untuk mendapatkan informasi yang bebas dan banyak," ujar dia.

Tapi, Umar mengaku masih mempelajari tentang paham yang dianut oleh ISIS sehingga nanti dia dapat paham tentang ISIS. "Terlepas soal baik atau buruknya pahamnya, ISIS harus dikembangkan ke negaranya sana jangan dibawa ke Indonesia," kata Umar.

Raut wajah Umar nampak serius saat diwawancarai wartawan. Bahkan mata Umar jarang sekali berkedip. Dia selalu memandang dengan tatapan tajam ke arah wartawan yang berada di depannya. Tidak ada senyuman ataupun gurauan yang muncul dari mulut Umar Patek.

Berbeda halnya dengan ketika Umar setelah selesai menjadi pengibar bendera saat upacara Hari Kebangkitan Nasional. Dia tersenyum beberapa kali dan dengan sangat ramah melayani permintaan foto Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Ma'mun para petugas dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Timur.



Bahkan dia sempat bersedia untuk dipanggul oleh dua orang napi dan berteriak. "Merdeka, merdeka, merdeka!" teriak Umar saat dipanggul oleh dua orang napi.

Umar Patek merupakan terpidana kasus bom Bali 1 Tahun 2002 dan bom malam Natal di Jakarta pada tahun 2000. Akibat tindakannya Umar divonis dengan hukuman 20 tahun penjara pada tahun 2012.

EDWIN FAJERIAL

Berita terkait

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

4 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Giat Revitalisasi Taman di Seluruh Kota

14 November 2023

Pemkot Surabaya Giat Revitalisasi Taman di Seluruh Kota

Wali Kota Eri Cahyadi memastikan setiap taman memiliki tiga manfaat.

Baca Selengkapnya

Dongkrak IPM, Pemkot Surabaya Sediakan Berbagai Layanan Literasi

9 November 2023

Dongkrak IPM, Pemkot Surabaya Sediakan Berbagai Layanan Literasi

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya mencatat, IPM Kota Pahlawan pada tahun 2022 mencapai angka 82,74. Angka ini meningkat 0,43 poin dibandingkan IPM Surabaya pada tahun 2021 yang mencapai 82,31.

Baca Selengkapnya

Semarakkan Piala Dunia U-17, Pemkot Surabaya Adakan Turnamen Sepak Bola Antarkelurahan dan Kecamatan

26 Oktober 2023

Semarakkan Piala Dunia U-17, Pemkot Surabaya Adakan Turnamen Sepak Bola Antarkelurahan dan Kecamatan

Piala Dunia U-17 akan berlangsung mulai 10 November 2023, dengan laga pembuka digelar di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Surabaya Ajak Semua Daerah Bergandeng Tangan

15 Juni 2023

Wali Kota Surabaya Ajak Semua Daerah Bergandeng Tangan

Surabaya menjadi tuan rumah Forum Smart City Nasional 2023. Kesempatan untuk saling belajar dan bekerja sama mengembangkan digitalisasi.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Berikan 1.339 Beasiswa Penghafal Kitab Suci dari 6 Agama

21 Maret 2023

Pemkot Surabaya Berikan 1.339 Beasiswa Penghafal Kitab Suci dari 6 Agama

Pemerintah Kota Surabaya memberikan 1.339 beasiswa penghafal kitab suci selama satu tahun kepada pelajar dari enam keyakinan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kota Surabaya Berencana Gelar Bazar Ramadan di Tiap Kelurahan

16 Maret 2023

Pemerintah Kota Surabaya Berencana Gelar Bazar Ramadan di Tiap Kelurahan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan bagaimana rencana Bazar Ramadan akan digelar.

Baca Selengkapnya

Eks Napi Terorisme Ali Fauzi Manzi: Merakit Bom Jauh Lebih Mudah Dibanding Membuat Karya Ilmiah

21 Februari 2023

Eks Napi Terorisme Ali Fauzi Manzi: Merakit Bom Jauh Lebih Mudah Dibanding Membuat Karya Ilmiah

Bekas napi terorisme Ali Fauzi Manzi bercerita tentang sulitnya meraih gelar doktor. Dia ingin eks napi terorisme lain mengikuti jejaknya.

Baca Selengkapnya

Pembuat Bom Bali Umar Patek Minta Maaf, Australia Tetap Marah

14 Desember 2022

Pembuat Bom Bali Umar Patek Minta Maaf, Australia Tetap Marah

Umar Patek minta maaf pada keluarga korban bom Bali di Australia, yang tetap merasa kecewa atas pembebasan bersyaratnya.

Baca Selengkapnya

6 Fakta soal Umar Patek, Terpidana Kasus Bom Bali I yang Baru Saja Dinyatakan Bebas Bersyarat

9 Desember 2022

6 Fakta soal Umar Patek, Terpidana Kasus Bom Bali I yang Baru Saja Dinyatakan Bebas Bersyarat

Walaupun terkait dengan organisasi Jamaah Islamiyah, tetapi Umar Patek tetap bersikukuh bahwa ia bukan termasuk anggotanya.

Baca Selengkapnya