Gubernur Soekarwo: Beras Plastik Ada karena Beras Asli Mahal  

Reporter

Rabu, 20 Mei 2015 13:18 WIB

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Dok. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan akan mengawasi ketat soal peredaran beras sintetis atau plastik di Bekasi, Jawa Barat. Bahkan Gubernur Jawa Timur Soekarwo memastikan akan menahan impor beras. “Kami sudah rapat, barang impor kami tahan. Jangan beras,” kata Soekarwo kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi, Rabu, 20 Mei 2015.

Soekarwo menegaskan manipulasi beras plastik itu merupakan penipuan untuk meraup keuntungan, lalu harga menjadi murah. Beras plastik diduga beredar karena harga beras di masyarakat masih tinggi. “Kalau harga beras turun, yang palsu pasti nyingkrih (pergi). Beras palsu ada karena beras yang asli mahal,” Soekarwo menuturkan.

Pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu menambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan terus menggalakkan subsidi ongkos angkut buat petani. Tujuannya agar memotong panjangnya rantai distribusi dari petani ke pedagang.

Soekarwo mencontohkan, harga gabah kering panen sebesar Rp 3.500, tapi harga beras pada level pedagang bisa mencapai Rp 9.000. “Nilai tambah diambil pedagang ini, jadi harus dipotong. Kami atur tata niaga, antara produsen dan pembeli harus pendek,” ujar Soekarwo.

Sampai hari ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur mengaku belum menemukan beras plastik itu beredar di wilayahnya. “Belum ada temuan,” ucap Kepala Disperindag Jatim Warno Hari Sasono.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menjalin komunikasi dengan Kementerian Perdagangan dan Dinas Perdagangan Provinsi guna menindaklanjuti isu tersebut. “Beras plastik itu kan soal pengawasan. Kami ada tim yang selalu terjun ke lapangan,” tutur Warno.

Akhir-akhir ini warga Bekasi mengkhawatirkan peredaran beras yang diduga beras plastik. Seorang konsumen, Dewi Septiani, mengatakan beras yang diduga dari plastik itu tak dapat dimasak seperti beras pada umumnya. Ia menyebutkan hasil masakannya cenderung keras, tapi lengket seperti ketan. Ia mengaku membeli beras sebanyak 6 liter pada Minggu, 17 Mei 2015. Seliter beras harganya mencapai Rp 8.000.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras

26 Februari 2024

Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras

Kutu beras biasa ditemukan pada tanaman di ladang sebelum panen, namun biasanya baru terlihat beberapa waktu kemudian, setelah pengolahan.

Baca Selengkapnya

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Duet Khofifah-Pakde Karwo Penyerang di Jawa Timur, Siap Menangkan Prabowo-Gibran

7 November 2023

Airlangga Sebut Duet Khofifah-Pakde Karwo Penyerang di Jawa Timur, Siap Menangkan Prabowo-Gibran

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengklaim punya amunisi memenangkan Prabowo-Gibran di Jawa Barat dan Jawa Timur. Ada duet Khofifah-Pakde Karwo.

Baca Selengkapnya

Pakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik

13 Oktober 2023

Pakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik

Slamet Budijanto mengatakan informasi beras plastik yang beredar di masyarakat dan menjadi perbincangan banyak orang adalah hoax.

Baca Selengkapnya

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

11 Oktober 2023

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

Wakil Ketua Pusat Halal UGM Nanung Danar Dono menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait peredaran beras plastik adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

Ada Ridwan Kamil, Soekarwo, dan Dedi Mulyadi, Golkar Bisa Kuasai Jakarta dan Jawa

21 Januari 2023

Ada Ridwan Kamil, Soekarwo, dan Dedi Mulyadi, Golkar Bisa Kuasai Jakarta dan Jawa

Bergabungnya Ridwan Kamil ke Partai Golkar bisa membuat partai berlambang beringin itu menguasai Pulau Jawa dan DKI pemilu 2024

Baca Selengkapnya

5 Politisi yang Pindah Partai Politik

4 Januari 2023

5 Politisi yang Pindah Partai Politik

Fenomena politisi yang pindah partai, dari satu parpol ke parpol lain lazim terjadi di era politik terbuka seperti sekarang.

Baca Selengkapnya

Politisi Kutu Loncat atau Hobi Pindah Partai dan Problematikanya

4 Januari 2023

Politisi Kutu Loncat atau Hobi Pindah Partai dan Problematikanya

Fenomena pindah partai disinyalir menjadi problem perpolitikan Indonesia di era reformasi demokrasi saat ini.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Eks Gubernur Soekarwo Jadi Saksi di Kasus Suap Anggaran Bantuan Pemprov Jatim

8 November 2022

KPK Panggil Eks Gubernur Soekarwo Jadi Saksi di Kasus Suap Anggaran Bantuan Pemprov Jatim

KPK memanggil mantan Gubernur Soekarwo sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan suap perihal pengalokasian anggaran bantuan keuangan Jawa Timur

Baca Selengkapnya

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

2 Oktober 2022

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

Gubernur Jawa Timur Khofifah mengatakan pemerintah akan bertanggung jawab atas biaya perawatan dan pengobatan korban Tragedi Kanjuruhan.

Baca Selengkapnya