TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Kota Besar Bandung tak mengizinkan unjuk rasa anti syiah yang rencananya akan digelar pada Selasa, 19 Mei 2015. Kepala Bagian Operasi Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Polisi Dhafi mengatakan, pihaknya sudah memberikan pemberitahuan terkait tak dikeluarkan izin kepada pihak yang akan menggelar aksi.
"Izin tidak ada dikeluarkan oleh satuan intelkam. Hanya pemberitahuan saja. Namun kami besok tetap mengantisipasi," ujar Dhafi.
Gabungan Organisasi Masyarakat umat Islam di Jawa Barat yang menentang mazhab syiah, berencana menggelar aksi long march dari Jalan Wastu Kancana, Gedung Sate hingga Jalan Merdeka, Kota Bandung, besok, Selasa, 19 Mei 2015. Aksi tersebut dilakukan karena kekhawatiran mereka akan perbuatan makar yang dilakukan oleh kaum Syiah.
“Yang akan kami suarakan pada aksi besok bertema Selamatkan Indonesia dari Makar Syiah,” ujar koordinator lapangan Hasan Faruqi kepada Tempo, Senin, 18 Mei 2015.
Dia mengklaim ajaran syiah berdasarkan versi Majelis Ulama Indonesia adalah sesat. “Potensi konflik syiah dan umat Islam terutama sunni tercantum dalam buku yang diterbitkan MUI,” kata Hasan.
IQBAL T. LAZUARDI S
Berita terkait
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem
1 hari lalu
Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza
Baca SelengkapnyaMahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina
2 hari lalu
Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina
Baca SelengkapnyaGelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS
2 hari lalu
Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.
Baca SelengkapnyaGoogle Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya
8 hari lalu
Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.
Baca SelengkapnyaEks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres
9 hari lalu
Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPolisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK
9 hari lalu
2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup
9 hari lalu
Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaPrabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial
9 hari lalu
Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK
Baca SelengkapnyaSuasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo
38 hari lalu
Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaProfil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024
38 hari lalu
Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang
Baca Selengkapnya