TEMPO.CO, Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk menyatakan sudah menarik obat Buvanest Spinal. Sekretaris Perusahaan Vidjongtius mengatakan persoalan tersebut sudah selesai. "Kami sudah menarik obat itu dari peredaran," ucapnya di Jakarta, Senin, 18 Mei 2015.
Dia menyatakan penarikan obat itu sudah dilakukan sejak Februari lalu. Kontribusi Buvanest Spinal terhadap total penjualan Kalbe, ujar dia, tidak terlalu signifikan. Pemasukannya, menurut Vidjongtius, kurang dari 10 persen.
Sepanjang 2014, Kalbe Farma berhasil membukukan penjualan Rp 17,37 triliun, dengan laba bersih Rp 2,07 triliun. Perusahaan membagikan dividen sebesar Rp 891 miliar.
Kalbe berharap pertumbuhan penjualan tahun ini bisa menyentuh 11 persen. Namun Vidjongtius memprediksi pertumbuhan penjualan sebesar 7-9 persen.
Sebelumnya, dua pasien di Rumah Sakit Siloam Karawaci, Tangerang, meninggal dunia akibat salah injeksi obat Buvanest Spinal. Keduanya meninggal pada 12 Februari lalu.
ADITYA BUDIMAN
Berita terkait
Buruan, Daftar Lowongan Kerja BUMN hingga Swasta Tenggat Awal September Ini
1 September 2023
Apakah Anda pencari kerja? Berikut daftar lowongan kerja yang dibuka hingga tenggat awal September 2023.
Baca SelengkapnyaKalbe Farma Targetkan Penjualan Bersih Tumbuh hingga 15 Persen Tahun Ini
12 April 2023
PT Kalbe Farma Tbk. mempertahankan rasio pembagian dividen di angka 45 hingga 55 persen pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaIHSG Hari Ini Berpeluang Menguat Mendekati Level 7.000
18 Oktober 2022
IHSG berpotensi bergerak mengikuti penguatan hari kemarin yang ditutup di zona hijau di level 6.831,12.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Sri Mulyani Pantau Utang Amerika, Lowongan Kerja Kalbe Farma
29 September 2021
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terus memantau pembahasan soal kebijakan kenaikan batas utang yang sedang berlangsung di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani Minta Polri Tindak Tegas Mafia Obat Covid-19
1 Agustus 2021
Puan Maharani mengutuk praktik mafia obat, terlebih untuk obat terapi Covid-19. Meminta mereka ditindak tegas.
Baca SelengkapnyaBantah Terawan, YLKI Sebut Harga Obat Mahal karena Mafia Impor
27 November 2019
YLKI menilai rencana Menkes Terawan Agus Putranto untuk mengambil alih perizinan obat tidak bakal mampu menurunkan harga obat.
Baca SelengkapnyaKalbe Diduga Beri Pelicin Dokter, Direktur: Saya Tak Mengerti
11 November 2019
Menurut Bernadus, transfer uang oleh medrep kepada dokter mungkin dilakukan atas berbagai alasan, termasuk motif pribadi.
Baca SelengkapnyaKalbe Farma Diduga Beri Uang Pelicin untuk Dokter
11 November 2019
Christian membuka hampir 700 halaman dokumen bukti pengiriman komisi kepada puluhan dokter di hampir semua rumah sakit di Jakarta sejak 2010-2019.
Baca SelengkapnyaKJSA 2019 Lahirkan Bibit Peneliti Muda Indonesia Berbasis Digital
30 Oktober 2019
Karya sains peneliti cilik pemenang Kalbe Junior Scientist Award 2019 tak hanya inovatif, tapi mampu memberi pemecahan masalah melalui solusi berbasis digital.
Baca SelengkapnyaKejutan 10 Finalis KJSA 2019
18 Oktober 2019
KJSA Goes Digital secara tidak terduga menghadirkan sejumlah karya digital yang unik dan menarik.
Baca Selengkapnya