TEMPO.CO, Gowa - Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Gowa Ajun Komisaris Yunus mengatakan, pihaknya masih mengusut kasus teror bom Puskesmas Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang terjadi Rabu pagi, 13 Mei 2015. Satuan Reserse Kriminal bekerja sama dengan Satuan Intelijen dan Keamanan Polres Gowa untuk mencari dalang di balik aksi teror bom tersebut.
"Kami menunggu perkembangan informasi dari Sat Intelkam. Setelah semuanya terkumpul, peneror akan segera kami lacak," kata Yunus, Rabu.
Yunus mengatakan, polisi saat ini telah memeriksa sejumlah saksi terutama keempat petugas puskesmas yang menerima pesan singkat berisi teror bom tersebut.
Kepala Tata Usaha Puskesmas Pallangga, Nur Anshar Leo Dg Tombong, menduga pelaku teror bom itu sudah mengenal dekat sejumlah petugas puskesmas. Pasalnya, hanya nomor pribadi petugas puskesmas saja yang menerima pesan ancaman tersebut. "Padahal, puskesmas punya nomor khusus layanan publik," kata Nur.
Salah satu penerima pesan singkat, Sitti Nurmala, mengatakan tidak mengenali nomor ponsel yang mengirim pesan ancaman tersebut. Sitti juga mengaku tidak pernah memiliki masalah dengan pasien puskesmas. "Jadi saya heran peneror dapat nomor saya dari mana," katanya.
Puskesmas Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menerima teror bom oleh orang tak dikenal sekitar pukul 10.00 Wita. Aksi teror itu dilakukan melakui pesan singkat keempat petugas puskesmas yang isinya: "Kurang lebih dri satu jam PKM (puskesmas, red) Pallangga akan dihancurkan oleh bom. Maaf menganggu pelayanan".
Kantor puskesmas yang terletak di Jalan Poros Pallangga itu masih dipasangi garis polisi. Sementara sejumlah aparat kepolisian bersenjata lengkap juga turut berjaga di sekitar lokasi.
AWANG DARMAWAN
Berita terkait
Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP
31 detik lalu
Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.
Baca SelengkapnyaPernah Bebas di Kasus Suap, Hakim Agung Gazalba Saleh Jalani Sidang Perdana Kasus Gratifikasi dan TPPU
59 detik lalu
MA memvonis bebas hakim agung Gazalba Saleh di kasus suap. Kini ia menjalani sidang perdana di kasus gratifikasi dan pencucian uang.
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
2 menit lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia U-23 Tiba di Paris untuk Laga Playoff Olimpiade Paris 2024 Lawan Guinea
3 menit lalu
Timnas Indonesia U-23 telah tiba di ibu kota Prancis, Paris, untuk memainkan pertandingan playoff melawan Guinea.
Baca SelengkapnyaTangga Bersejarah dari Perang Dunia II di Hawaii Dibongkar, Banyak Wisatawan Abaikan Peringatan
5 menit lalu
Haiku Stairs di Hawaii ditutup untuk umum sejak 1987 karena dianggap berbahaya. Namun, banyak wisatawan tetap menaikinya dan mengabaikan peringatan.
Baca SelengkapnyaKaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat
5 menit lalu
Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.
Baca SelengkapnyaHarga Tiket Pemandian Air Panas Gunung Pancar 2024 dan Jam Bukanya
8 menit lalu
Berlibur ke pemandian air panas Gunung Pancar bersama keluarga bisa menjadi opsi yang menarik. Ini harga tiket dan jam bukanya.
Baca SelengkapnyaPLN Bantu Nelayan Bangka Belitung Pangkas Biaya Operasional Lewat Electrifying Marine
10 menit lalu
PT PLN (Persero) menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) lewat program Electrifiying Marine kepada nelayan di Desa Suak Gual.
Baca SelengkapnyaPenyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui
14 menit lalu
Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina
14 menit lalu
Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia
Baca Selengkapnya