Budi Waseso Sebut Praperadilan Novel Kasus Ecek-ecek  

Reporter

Senin, 11 Mei 2015 14:10 WIB

Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komjen Pol Budi Waseso, menjadi salah satu nama calon Kapolri. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) telah menjaring enam komisaris jenderal yang akan diajukan menjadi pengganti Budi Gunawan, yang tidak kunjung dilantik sebagai Kapolri. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan ia tidak khawatir dengan upaya praperadilan yang dilakukan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.

"Biasa saja, enggak usah dibesar-besarkan. Enggak ada persiapan untuk (menghadapi praperadilan) Novel. Itu kasus ecek-ecek saja," kata Budi Waseso di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 11 Mei 2015.

Budi mengatakan bahwa Novel merupakan figur yang tak perlu dibesar-besarkan. Dia juga menegaskan bahwa proses hukum yang dilakukan Bareskrim terhadap Novel sudah sesuai aturan dan ketentuan yang ada.

Budi menyatakan kesiapannya untuk menghadapi apa pun putusan hakim terhadap permohonan praperadilan Novel. Bareskrim, kata dia, bahkan siap menghentikan kasus Novel apabila sidang praperadilan memenangkan Novel. "Kalau ternyata hasilnya (penyidikan) perlu dihentikan, ya kami hentikan," ujar Budi.

Hari ini Novel Baswedan beserta tim penasihat hukumnya akan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk mendaftarkan permohonan praperadilan. Hal yang akan dijadikan dasar permohonan adalah penggeledahan dan penyitaan yang dilakukan penyidik Bareskrim Polri.

Beberapa waktu lalu Novel ditangkap dan sempat ditahan terkait kasus penembakan pencuri sarang burung walet di Bengkulu tahun 2004.

Saat kasus itu terjadi, Novel menjabat Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Bengkulu. Kasus yang telah diselesaikan melalui proses persidangan kode etik oleh Propam itu tiba-tiba kembali mencuat pada 2012 bersamaan dengan disidiknya kasus korupsi anggaran pengadaan simulator SIM yang melibatkan Kepala Korlantas Mabes Polri Inspektur Jenderal Djoko Susilo.

Novel yang menjadi penyidik kasus Djoko Susilo nyaris ditangkap. Puluhan aparat kepolisian mendatangi gedung KPK untuk menangkap Novel. Namun mereka terhalang para aktivis anti-korupsi yang menjaga gedung KPK.

Itu sebabnya penangkapan dan penahanan terhadap Novel disikapi oleh banyak pihak sebagai tindakan kriminalisasi. Presiden Jokowi bahkan campur tangan meminta agar Novel tidak ditahan.

ISTMAN MP


Berita terkait

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

4 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

17 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

18 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

2 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya