Tiga Mahasiswi Bandung Mendaki 7 Puncak Dunia
Editor
Martha Warta Silaban
Kamis, 7 Mei 2015 04:11 WIB
TEMPO.CO, Bandung – Tiga pendaki yang merupakan mahasiswi dari kelompok Mahasiswa Pecinta Alam (Mahitala) Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, berambisi mencapai tujuh puncak gunung tertinggi di dunia di tujuh benua. Ekspedisi peringatan Hari Kebangkitan Nasional tersebut direncanakan berlangsung hingga 2016. Target perdana, puncak Carstenz Pyramid di Papua, telah mereka tempuh pada 17 Agustus 2014.
Mereka adalah Fransiska Dimitri Inkiriwang, 21 tahun, Mathilda Dwi Lestari (21), dan Dian Indah Carolina (19). Tiga mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional Universitas Parahyangan tersebut kini sedang bersiap mendaki dua puncak tertinggi di dua benua.
Pada 8-29 Mei 2015, mereka akan ke Rusia untuk mendaki Gunung Elbrus setinggi 5.642 meter di atas permukaan laut (mdpl) kemudian ke puncak Gunung Kilimanjaro di Tanzania yang berketinggian 5.895 mdpl.
Tim yang bernama The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (WISSEMU) itu, pada 2016, akan menuntaskan pendakian empat puncak gunung lain, yakni Everest (Nepal), Aconcagua (Argentina), Vinson Massif (Antartika), serta Denali (Amerika Utara).
Ketua Dewan Pengurus Mahitala Unpar Nadine Gabrielle menuturkan ekspedisi ini diharapkan bisa menjadi inspirasi wanita muda Indonesia untuk membuat prestasi sekaligus mengharumkan Indonesia di dunia internasional. “Juga untuk menunjukkan ke publik bahwa olahraga outdoor yang lebih sering ditekuni laki-laki sebenarnya juga bisa dilakukan oleh wanita,” katanya, Rabu, 6 Mei 2015.
Dari data statistik sampai saat ini, ujar Nadine, dari 348 pencapai tujuh puncak dunia, 33 di antaranya pendaki wanita. “Semua telah dipersiapkan dengan matang, dan kami berharap perjalanan ini dapat berjalan tanpa hambatan,” ucap ketua tim ekspedisi, Fransiska Dimitri Inkiriwang.
Sebelumnya, empat pendaki dari Mahitala Unpar telah mencapai tujuh puncak tertinggi di dunia. Pendakian Sofyan Arief Fesa, Xaverius Frans, Broery Andrew Sihombing, dan Janatan Ginting itu diselesaikan pada 20 Mei 2011 di puncak Everest, Nepal.
ANWAR SISWADI