TEMPO Interaktif, Jakarta:Aksi unjuk rasa menentang kenaikan BBM, TDL dan telepon di Yogya masih terus bergulir di Yogyakarta, Sabtu (11/1). Para demonstran bahkan sempat menyandera sebuah mobil tangki minyak tanah dan dibawa ke DPRD DIY, meski akhirnya dilepas kembali. Penyanderaan mobil tangki minyak tanah ini dilakukan oleh demonstran yang menamakan dirinya Forum Mahasiswa Yogyakarta (FMY). Mereka memulai aksi demonstrasi dari kampus IAIN Sunan Kalijaga sekitar pukul 10.00, kemudian setelah tiba di perempatan Gramedia di Jl Sudirman mereka menggelar orasi. Sekitar pukul 10.30, dari arah timur lewat mobil tangki minyak tanah AB 9254 H, milik PT Yogatama. Truk yang dikemudian Tiknyo (46) itu lantas dicegat dan "digiring" menunju DPRD DIY di Jl Malioboro, melewati rute Jl Sudirman-Tugu Yogya-Jl Mangkubumi-Jl Malioboro. Sepanjang perjalanan, sebagian besar demonstran naik ke atas tangki, sembari mengibarkan bendera FMY. Truk tangki minyak tanah itu dimasukkan ke halaman DPRD DIY. Menurut Tiknyo, dia hanya kebetulan lewat di Jl Sudirman setelah menyetor minyak tanah ke berbagai agen. "Jadi tangki itu sudah kosong," katanya. Truk tangki minyak tanah itu kemudian dilepas sekitar pukul 11.40. Dalam pernyataan sikapnya, FMY menuntut dibatalkannya kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM, TDL dan telepon. Mereka juga menuntut parlemen untuk mencabut seluruh peraturan perundangan yang melegalkan pengurangan subsidi bagi rakyat. Selain itu, mereka juga menuntut pendidikan murah bagi rakyat dengan meningkatkan anggaran pendidikan dan subsidi pendidikan. Selain berorasi, demonstran juga sempat berdialog dengan Imam Samroni, anggota FKB DPRD DIY. Di hadapan para demonstran, Imam Samroni berjanji akan meneruskan aspirasi mahasiswa ke pemerintah pusat. Aksi demonstrasi berakhir sekitar pukul 12.50 WIB. Selain FMY, aksi unjuk rasa juga dilakukan beberapa kolompok lainnya secara terpisah. Diantaranya adalah dari Forum Pendobrak Aspirasi Mahasiswa serta Forum Solidaritas Mahasiswa untuk Demokrasi. Tuntutan yang mereka ajukan juga sama, yakni pencabutan kebijakan kenaikan harga BBM, TDL dan telepon. Sementara belasan mahasiswa dari Teater 26 AMP YKPN serta dari ISI Yogyakarta menggelar happening art sepanjang Jl Malioboro. Berbeda dengan kelompok lainnya yang menuntut pencabutan kenaikan harga BBM, TDL dan telepon, aksi yang dilakukan mahasiswa AMP YKPN dan ISI ini dimaksudkan untuk memperingati 100 hari tragedi bom Bali. (heru cn)
Berita terkait
Tangga Bersejarah dari Perang Dunia II di Hawaii Dibongkar, Banyak Wisatawan Abaikan Peringatan
2 menit lalu
Tangga Bersejarah dari Perang Dunia II di Hawaii Dibongkar, Banyak Wisatawan Abaikan Peringatan
Haiku Stairs di Hawaii ditutup untuk umum sejak 1987 karena dianggap berbahaya. Namun, banyak wisatawan tetap menaikinya dan mengabaikan peringatan.