Skandal Kecurangan UN SMP Diserahkan ke Inspektorat  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 5 Mei 2015 14:22 WIB

Pengawas membagikan soal kepada peserta Ujian Nasional, di SMPN 5 Cimahi, Jawa Barat, 4 Mei 2015. Ujian Nasional Tingkat SMP di Kota Bandung, dan Cimahi tidak menggunakan UN berbasis komputer (online). TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Medan - Dugaan kecurangan dalam pelaksanaan ujian nasional tingkat sekolah menengah pertama yang ditemukan Ombudsman Perwakilan Sumatera di SMP Negeri 1 Medan disampaikan kepada Inspektorat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk diusut. Langkah itu diambil agar dugaan kecurangan yang muncul setelah Ombudsman menemukan lembar jawaban di dua ruangan ujian SMPN 1 Medan bisa dikonfirmasikan kepada Pusat Penilaian Pendidikan, yang mengeluarkan lembar jawaban untuk seluruh soal UN SMP.

Saat UN SMP hari pertama berlangsung kemarin, Ombudsman Sumatera Utara menemukan lembar jawaban terselip di lembar soal yang tengah dikerjakan siswa. Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Marasutan Siregar menyatakan temuan Ombudsman itu perlu diklarifikasi karena tidak disertai bukti otentik. Jika memang kunci jawaban yang disebut Ombudsman itu benar ada, Marasutan mempersilakan Ombudsman melaporkan hal itu kepada penyidik kepolisian.

"Kami mendukung upaya hukum jika memang ada kecurangan UN," kata Siregar kepada Tempo, Selasa 5 Mei 2015. Setelah mengadakan pertemuan pada Senin petang, 4 Mei 2015, dengan Kepala SMP Negeri 1 dan Inspektorat Kementerian Pendidikan, Siregar menyarankan agar dugaan kecurangan itu disampaikan ke Inspektorat Kementerian agar proses UN tak terganggu. Dinas Pendidikan, kata Siregar, akan meminta bantuan Pusat Penilaian Pendidikan untuk meneliti lembar jawaban yang disebut bocor itu.

Siregar menambahkan, Dinas Pendidikan perlu menjelaskan bahwa yang ditemukan Ombudsman itu belum tentu kunci jawaban soal UN. "Sebab Ombusman tidak menjelaskan hubungan kertas yang diduga sebagai kunci soal UN dengan soal yang diujikan, yakni bahasa Indonesia. Jika itu berkaitan langsung dan terbukti, kami akan tindak tegas kepala sekolah dan pengawas ujian," tutur Siregar. Adapun pada UN hari kedua, Siregar mengklaim tak ada kecurangan.

Namun, ironisnya, berbeda dengan pernyataan Siregar, Ombudsman Sumatera Utara kembali menemukan kecurangan pada hari kedua UN, yang mengujikan mata pelajaran matematika. Kepala Ombudsman Perwakilan Sumatera Utara Abyadi Siregar mengatakan, saat melakukan pengawasan UN di SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 3 Medan pada Selasa, 5 Mei 2015, Ombudsman kembali menemukan kunci jawaban yang bentuk dan modelnya persis seperti yang ditemukan di SMP Negeri 1 pada Senin lalu.

"Ombusman menemukan tiga siswa di SMP Negeri 2 yang menyelipkan lembar jawaban. Sedangkan di SMP Negeri 3 ada seorang siswa yang kedapatan menyelipkan kunci jawaban. Adapun kunci jawaban yang ditemukan di SMP Negeri 1 sangat relevan dengan soal yang diujikan kemarin. Apakah dengan bukti itu masih disebut tidak ada kecurangan UN ?" kata Abyadi.

SAHAT SIMATUPANG


Berita terkait

Kenapa Kepergian Kejati Sumbar Asnawi dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ke Arab Saudi Disorot?

27 hari lalu

Kenapa Kepergian Kejati Sumbar Asnawi dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ke Arab Saudi Disorot?

Kepala Kejati Sumbar Asnawi bepergian dengan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ke Arab Saudi ke Arab Saudi mendapat sorotan. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Disdik Jakarta Buka Posko Pelayanan KJMU, Ini Sebaran dan Jadwal Operasinya

40 hari lalu

Disdik Jakarta Buka Posko Pelayanan KJMU, Ini Sebaran dan Jadwal Operasinya

Disdik DKI jakarta telah menyiapkan posko pelayanan untuk program KJMU. Tujuannya, untuk memastikan bantuan pendidikan lebih tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Polemik KJMU, DPRD DKI Usulkan Kenaikan Anggaran Pendidikan

50 hari lalu

Polemik KJMU, DPRD DKI Usulkan Kenaikan Anggaran Pendidikan

DPRD DKI akan memanggil Dinas Pendidikan terkait polemik KJMU.

Baca Selengkapnya

KJMU Disoroti, Simak Aturan Baru hingga Syarat Pendaftaran

51 hari lalu

KJMU Disoroti, Simak Aturan Baru hingga Syarat Pendaftaran

Pencabutan KJMU oleh Pemerintah DKI Jakarta menjadi sorotan perbincangan publik di media sosial

Baca Selengkapnya

JPPI Kecam ASN yang Diduga Kampanye Ajak Guru Pilih Paslon Tertentu

18 Januari 2024

JPPI Kecam ASN yang Diduga Kampanye Ajak Guru Pilih Paslon Tertentu

JPPI meminta agar mereka yang terlibat dalam kampanye mendapat sanksi.

Baca Selengkapnya

Angka Buta Aksara di Papua Capai 19 Persen, ini Langkah yang akan Dilakukan Disdik

17 Januari 2024

Angka Buta Aksara di Papua Capai 19 Persen, ini Langkah yang akan Dilakukan Disdik

Angka buta aksara secara nasional itu mencapai 1,8 persen.

Baca Selengkapnya

Warga Sanggah Data Terbaru KJP Plus: Kehidupan Saya Masih Sama ...

3 Desember 2023

Warga Sanggah Data Terbaru KJP Plus: Kehidupan Saya Masih Sama ...

Seorang warga penerima KJP Plus mengaku anaknya telah mendapat KJP Plus sejak 2017, tapi tiba-tiba dicabut usai Dinas Pendidikan bersih-bersih data.

Baca Selengkapnya

Cerita Penerima KJP Plus yang Datanya Dicoret: Angkot Dibilang Mobil Mewah?

29 November 2023

Cerita Penerima KJP Plus yang Datanya Dicoret: Angkot Dibilang Mobil Mewah?

Penyisiran ulang data penerima bantuan sosial oleh Pemprov DKI berdampak antara lain dicoretnya sebanyak 75.497 siswa pemegang KJP Plus.

Baca Selengkapnya

70 Gedung Sekolah di Kota Serang Alami Kerusakan Berat

28 November 2023

70 Gedung Sekolah di Kota Serang Alami Kerusakan Berat

Menurut Suherman, kerusakan gedung sekolah itu akan segera ditangani.

Baca Selengkapnya

Atap Sekolah Roboh, Sebagian Rombel SDN Pondok Cabe Udik 2 Numpang Dulu ke Sekolah Terdekat

27 November 2023

Atap Sekolah Roboh, Sebagian Rombel SDN Pondok Cabe Udik 2 Numpang Dulu ke Sekolah Terdekat

Setelah peristiwa atap sekolah roboh Sabtu lalu, Disdikbud Tangsel akan memprioritaskan renovasi total SDN Pondok Cabe Udik 2.

Baca Selengkapnya