TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah mengatakan akan menggelar aksi dari Bundaran Hotel Indonesia hingga Istana pada peringatan Hari Buruh besok, Jumat, 1 Mei 2015.
Aksi yang rencananya akan melibatkan 10 ribu buruh ini akan menyuarakan dua hal. “Pesan kami adalah tentang hukuman mati dan perlindungan hukum bagi buruh migran,” kata Anis saat dihubungi Rabu, 29 April 2015.
Anis mengatakan akan meminta Presiden Joko Widodo untuk menghapus adanya hukuman mati dalam hukum positif Indonesia. Harapannya, hukuman mati itu juga tidak akan diterapkan pada para buruh migran Indonesia yang sedang menghadapi masalah hukum di negara orang lain. “Sampai saat ini masih banyak sekali buruh migran kita yang akan dihukum mati di negeri orang,” ujar Anis.
Hukuman mati yang diberikan terhadap Siti Zainab dan Karni, yang dieksekusi pada pertengahan April ini di Arab Saudi, adalah contoh menyakitkan bagi Indonesia. Anis pun berharap dihapuskannya hukuman mati di Indonesia akan memberikan akibat positif bagi buruh migran Indonesia yang juga sedang menghadapi masalah dengan tuntutan serupa.
Tuntutan hukuman mati yang dialami ratusan warga Indonesia di luar negeri ini juga diakibatkan perlindungan hukum Indonesia yang kurang bagi buruh migran. Perlindungan itu pula yang akan diserukan Anis dan kawan-kawan pada peringatakan Hari Buruh tahun ini.
Perlindungan yang diharapkannya adalah dengan kekuatan hukum tingkat undang-undang. Salah satunya menyelesaikan undang-undang tentang pekerja rumah tangga. Pembahasan undang-undang itu memang sudah menjadi salah satu hal utama yang akan dibahas para anggota Dewan. Sayang, batas waktu pembahasannya tidak dikatakan secara rigid.
“Hanya dijelaskan masuk Prolegnas hingga 2019,” katanya. Payung hukum itu, Anis menilai, bisa memberikan perlindungan kepada para pekerja rumah tangga Indonesia, baik yang berada di dalam maupun di luar negeri.
MITRA TARIGAN
Berita terkait
Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini
22 jam lalu
Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.
Baca SelengkapnyaNurul Huda Disiksa Majikan di Oman, Rentannya Pelanggaran HAM pada PMI di Timur Tengah
23 hari lalu
Nurul Huda menggugah perhatian publik. Video curhatnya tentang pengalaman disiksa oleh majikannya di Oman menjadi sorotan.
Baca SelengkapnyaBeda Sikap Migrant Watch dan Migrant CARE Soal Dugaan TPPO Berkedok Magang Mahasiswa
30 hari lalu
Migrant Watch menilai kasus magang ke Jerman lebih tepat dikatakan sebagai kesalahan prosedur penempatan mahasiswa ketimbang TPPO.
Baca SelengkapnyaFerienjob: Praktik Lancung TPPO Berkedok Magang hingga Guru Besar Menjadi Tersangka
36 hari lalu
Dengan iming-iming magang di Jerman, para pelaku melakukan TPPO dengan menjebak dalam program Ferienjob
Baca SelengkapnyaTPPO Modus Ferienjob, Migrant CARE Ungkap Sindikat Pernah Sasar Siswa SMK
37 hari lalu
Kasus TPPO menyasar dunia pendidikan. Selain Ferienjob, kasus perdagangan orang sempat masuk ke sekolah (SMK) menggunakan modus lain.
Baca SelengkapnyaMigrant Care: PPLN Kuala Lumpur Tak Paham Aturan Pemilu, Hak Politik Ratusan Pekerja Migran Terabaikan
40 hari lalu
Migrant Care menyatakan PPLN Kuala Lumpur menunjukkan bobroknya penyelenggara pemilu dan tunduk pada keinginan parpol.
Baca SelengkapnyaBanyak Data Tidak Sesuai, Migrant Care Minta KPU Buka DPT PSU di Kuala Lumpur
51 hari lalu
Migrant Care menemukan hanya segelintir pemilih yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) hadir saat pencoblosan ulang di Kuala Lumpur Malaysia
Baca SelengkapnyaPSU Kuala Lumpur Digelar Hari ini, Migrant Care Sebut Jumlah Pemilih Menciut
52 hari lalu
Migrant Care menyoroti berkurangnya jumlah pemilih dalam pemungutan suara ulang yang akan digelar di Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaCerita Awal Mula Migrant Care Mencium Adanya Dugaan Jual Beli Surat Suara di Malaysia
1 Maret 2024
Migrant Care, mengungkap dugaan praktik jual beli surat suara pemilu di Malaysia. Surat suara pemilu itu dijual dari harga 25-50 Ringgit Malaysia
Baca SelengkapnyaTerungkap Modus Dugaan Jual Beli Surat Suara di Malaysia, Ini Respons Bawaslu-KPU
27 Februari 2024
Migrant Care mengungkap modus dugaan jual beli surat suara di Malaysia. Harga per satu surat suara dihargai sekitar Rp 90 ribu-120 ribu.
Baca Selengkapnya