Jokowi Batal ke PLTU Batang, Warga Tetap Demo

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 29 April 2015 18:12 WIB

Warga empat desa di Kabupaten Batang melakukan demo menolak pembangunan PLTU di kantor Badan Lingkungan Hidup Jawa Tengah di Semarang (5/7). Tempo/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Batang - Presiden Joko Widodo batal meninjau lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang. Kendati demikian, ratusan warga penolak PLTU berkapasitas 2 x 1.000 megawatt itu tetap berunjuk rasa di lokasi proyek wilayah pesisir Desa Karanggeneng, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, pada Rabu, 29 April 2015.

Sekretaris Daerah Kabupaten Batang, Nasikhin, mengatakan Presiden Jokowi dijadwalkan melihat kondisi terakhir proyek energi terbesar di Asia Tenggara itu pada Rabu siang. “Pak Jokowi batal ke Batang karena pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2015 di Jakarta tadi pagi memakan waktu lama,” kata Nasikhin.

Seusai acara Musrenbangnas, Jokowi beserta rombongan langsung bertolak ke Semarang. “Pak Jokowi menyampaikan paparannya ihwal proyek PLTU Batang di ruang VIP Bandara Ahmad Yani Semarang tadi siang,” kata Nasikhin.

Meski kabar batalnya kunjungan Jokowi ke lokasi proyek PLTU Batang sudah bocor sejak Selasa lalu, ratusan warga penolak PLTU Batang tetap berduyun-duyun ke pesisir Desa Karanggeneng pada Rabu pukul 10.00. “Kami mengantisipasi saja. Siapa tahu Pak Jokowi tetap meninjau kemari,” kata koordinator paguyuban warga penolak PLTU Batang, Roidi.

Karena Jokowi tidak kunjung hadir, unjuk rasa warga penolak PLTU Batang itu berakhir pada pukul 12.00. Gagal bertemu Jokowi, warga dari lima desa yang akan menjadi lokasi pembangunan PLTU Batang (Ujungnegoro, Karanggeneng, Ponowareng, Wonokerso, Roban) berencana akan menggelar aksi serupa di Istana Negara.

“Agar Pak Jokowi bisa mendengarkan aspirasi kami secara langsung,” kata Roidi. Dari 226 hektare lahan yang dibutuhkan untuk membangun PLTU Batang, Roidi berujar, 20 hektare di antaranya belum bisa dibebaskan oleh investor PLTU Batang, PT BPI (konsorsium dari PT Adaro Power dan dua perusahaan Jepang, J Power dan Itochu).

Lahan seluas 20 hektare yang tersebar di Desa Ujungnegoro, Karanggeneng, dan Ponowareng itu hingga kini masih dikuasai warga penolak PLTU Batang. Mereka bersikukuh tidak akan melepas lahan berupa sawah itu karena tidak ingin kehilangan mata pencarian sebagai petani. “Ada beberapa warga yang bersedia melepaskan lahannya. Tapi mereka meminta harga Rp 2 juta sampai Rp 5 juta per meter persegi,” kata Roidi.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

19 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Bangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak

48 hari lalu

Bangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak

Walhi memprediksi kerusakan lingkungan di sekitar IKN akan semakin parah buntut banyak proyek seperti pembangkit listrik hingga suplai material.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy

23 Januari 2024

Kembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy

Pertamina NRE bekerja sama dengan Hitachi Energy mengembangkan inovasi konservasi energi dan sistem ketenagalistrikan yang ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik

17 Januari 2024

Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik

Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan pemerintah mesti bisa memanfaatkan sisa waktu dua tahun mengejar target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen.

Baca Selengkapnya

Sumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024

20 Desember 2023

Sumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Sumitomo Corporation, serta PLN menandatangani nota kesepahaman pembangunan TPPAS Legoknangka di sela KTT ASEAN-Jepang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM

1 Desember 2023

Pemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM

Batu bara yang tidak dipakai untuk bahan baku pembangkit bisa dimanfaatkan dalam bentuk yang sudah diolah dan lebih hijau melalui proses hilirisasi.

Baca Selengkapnya

PLN Resmikan 21 Green Hydrogen Plants: Terbanyak di Asia Tenggara

21 November 2023

PLN Resmikan 21 Green Hydrogen Plants: Terbanyak di Asia Tenggara

PT PLN (Persero) meresmikan 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Berharap PLTS Cirata Bisa Menarik Investor Lirik Proyek EBT di RI

16 November 2023

Pemerintah Berharap PLTS Cirata Bisa Menarik Investor Lirik Proyek EBT di RI

M. Pradana Indraputra menilai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata memacu pertumbuhan ekosistem investasi hijau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN: 75 Persen Penambahan Kapasitas Pembangkit Berbasis Energi Terbarukan

14 November 2023

Dirut PLN: 75 Persen Penambahan Kapasitas Pembangkit Berbasis Energi Terbarukan

Dirut PLN menyebut, dalam RUPTL yang sedang disusun, 75 persen penambahan kapasitas pembangkit yaitu berbasis pada energi baru terbarukan.

Baca Selengkapnya

10 Manfaat Minyak Bumi Bagi Kehidupan Manusia

10 November 2023

10 Manfaat Minyak Bumi Bagi Kehidupan Manusia

Manfaat minyak bumi sangatlah banyak. Diantaranya yakni sebagai bahan bakar hingga pembangkit listrik. Berikut ini manfaat lain yang perlu dikatahui.

Baca Selengkapnya