Eksklusif: Tangan Kosong, Pria Aceh Ini Selalu Bunuh Harimau

Reporter

Editor

Mustafa moses

Selasa, 28 April 2015 06:58 WIB

Induk Harimau Sumatera bernama Melati, menyantap isi di dalam kotak hadiah ulang tahun pertama anaknya yang diberikan di dalam kebun binatang London, Inggris, 4 Februari 2015. Sayangnya, ketiga anak Melati tidak berani mendekati kotak hadiahnya. REUTERS/Stefan Wermuth

TEMPO.CO, Jakarta - Harimau Sumatera di Aceh sudah puluhan tahun diburu lalu kulitnya dibikin patung. Salah satu pemburu yang terkenal di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Barat bernama Yan Kule, 47 tahun. “Aku tak pernah bawa senjata saat berburu,” katanya kepada Tempo akhir Maret lalu di Takengon, Aceh Barat.

Yan menggunakan benda apa pun saat membunuh. Di perburuan terakhirnya pada 2004, ia membunuh harimau jantan sepanjang sekitar 1,6 meter dengan batu yang ia temukan dari dasar danau. Ia menyelam ke dalam danau untuk mendekati sang harimau agar tak ketahuan. Saat keluar dari air tangannya yang memegang batu dihantam ke kepala sang harimau. “Dia mati di tempat,” kata Yan.

Tak ada penduduk di Aceh Barat dan Bener Meriah yang membantah cerita Yan. Tagore Abubakar, mantan Bupati Bener Meriah periode 2007–2012 dan kini menjabat sebagai anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, mengatakan cerita Yan memang benar. Tiap berburu ia selalu membawa harimau yang banyak. “Kadang–kadang aku beli karena dia sudah aku anggap adik,” kata Tagore.

Yan bercerita mewariskan ilmu berburunya itu dari sang ayah. Sejak umur 17 tahun ia sudah berburu harimau. Pria yang hanya lulus SD ini mengaku bahkan bisa memanggil harimau. Setelah ia panggil, lalu dibunuh. Menurutnya, alam yang menyerahkan harimau itu kepadanya.

Tiap berburu, Yan paling tidak membawa pulang satu kulit harimau. Biasanya tiap berburu ia membawa tiga kulit harimau yang ia bunuh dengan berbagai cara. Dagingnya ia makan sebagai penghangat tubuh.

Paling sering ia menggunakan jerat. Tali yang menjerat sang harimau kemudian ia gunakan untuk mencekik leher harimau hingga mati. “Kadang–kadang harimaunya mati karena saya cekik,” katanya. Itu sebabnya ia diberi nama Yan Kule. Dalam bahasa Gayo, Kule berarti harimau.

Kini Yan mengaku tidak pernah berburu lagi. Pada 2004 lalu ia dipanggil polisi dan tentara, dan melarangnya untuk berburu harimau. Populasi harimau di Aceh saat ini diperkirakan tinggal 150 ekor. Jumlah mereka terus merosot lima tahun belakangan akibat perburuan liar. Mereka juga kerap dibunuh karena memangsa ternak penduduk. Yan, kini masih menerima orderan berburu harimau. “Meski lebih banyak berkebun, berburu itu hobi utamaku,” katanya. Cerita lengkapnya ada di majalah Tempo pekan ini.

TIM INVESTIGASI

Berita terkait

Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie

6 April 2018

Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie

Seorang wanita India bertarung melawan Harimau dengan bersenjatakan tongkat, selamat lalu berselfie dengan luka di sekujur tubuh.

Baca Selengkapnya

Aceh Darurat Ekologi, 26 Ribu Hektare Hutan Hilang Setiap Tahun

8 Januari 2018

Aceh Darurat Ekologi, 26 Ribu Hektare Hutan Hilang Setiap Tahun

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf berjanji akan menindak perusahaan yang melakukan pembalakan liar di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tertarik Impor Kopi dari Gayo

14 September 2017

Kanada Tertarik Impor Kopi dari Gayo

Kanada sangat serius dengan impor kopi dan mencari kualitas seperti Arabika Gayo.

Baca Selengkapnya

Utusan Presiden ke Aceh Lihat Pelaksanaan Syariat Islam  

5 September 2017

Utusan Presiden ke Aceh Lihat Pelaksanaan Syariat Islam  

Hasil kunjungan ke Aceh akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Laksamana Malahayati Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional

3 Agustus 2017

Laksamana Malahayati Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional

Wakil Gubernur Nova Iriansyah mengusulkan Laksamana Malahayati, menjadi Pahlawan Nasional.

Baca Selengkapnya

Sekolah Antikorupsi Kritik Rendahnya Serapan Anggaran Aceh

28 Juli 2017

Sekolah Antikorupsi Kritik Rendahnya Serapan Anggaran Aceh

Sekolah Antikorupsi Aceh mengkritik rendahnya serapan anggaran oleh Pemerintah Aceh yang baru mencapai 33 persen.

Baca Selengkapnya

Gubernur Aceh Irwandi Piloti Pesawat, Sekabin dengan Eks Lawannya

21 Juli 2017

Gubernur Aceh Irwandi Piloti Pesawat, Sekabin dengan Eks Lawannya

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menjadi pilot pesawat jenis Shark Aeoro, sekabin dengan mantan lawan politiknya di Pilkada Aceh lalu, Muzakir Manaf.

Baca Selengkapnya

Gubernur Aceh Irwandi Ajak Bupati Beli Pesawat untuk Operasional  

13 Juli 2017

Gubernur Aceh Irwandi Ajak Bupati Beli Pesawat untuk Operasional  

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menerbangkan pesawat Shark Aero dari Banda Aceh ke Lhokseumawe.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mampir di Pelantikan Gubernur Aceh Sebelum ke Turki  

5 Juli 2017

Jokowi Mampir di Pelantikan Gubernur Aceh Sebelum ke Turki  

Sebelum kunjungan kenegaraannya ke Turki, Presiden Jokowi menyempatkan datang ke pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf Dihadiri 1.200 Undangan  

5 Juli 2017

Pelantikan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf Dihadiri 1.200 Undangan  

Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih, Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah, dilantik Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Pelantikan ini dihadiri 1.200 undangan.

Baca Selengkapnya