Jokowi Ingin Cina dan Jepang Damai Demi Stabilitas Kawasan

Reporter

Minggu, 26 April 2015 17:28 WIB

Presiden Indonesia Joko Widodo (tengah), Presiden Cina Xi Jinping (kiri), dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat akan foto bersama KTT Asia Afrika di Jakarta, 22 April 2015. AP/Dita Alangkara

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo dalam penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika terlihat dekat dengan Presiden Cina, Xin Jinping. Dalam pembukaan misalnya, dia terlihat akrab berbicara dengan Jinping. Padahal di sampingnya juga ada Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Namun dengan Abe dia hanya terlihat sesekali berbicara. Tak sesering dengan Jinping.

Namun saat disinggung kedekatannya dengan Jinping, Jokowi dengan bercanda mengatakan, "Ya memang dekat wong duduknya berjejer, Jinping di sebelah sini, dan PM Abe di sebelah sini," ujarnya sebelum bertolak menghadiri KTT ASEAN ke Malaysia, di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu, 26 April 2015.

Hubungan antara Cina dan Jepang sebelumnya sempat memanas lantaran disebabkan oleh beberapa hal. Namun Jokowi membantah dalam pertemuan itu antara Jinping dan Abe saling berebut pengaruh dengan Indonesia. "Ada apa sih, wong ndak apa-apa keduanya," ujarnya.

Tapi, dia berharap semua hubungan negara di kawasan stabil. "Ya lebih baik untuk kawasan dan pertumbuhan ekonomi jika stabilitas negara di kawasan bagus," ujarnya. "Infrastruktur bisa dibangun, pertumbuhan ekonomi pastinya bagus."

Dan juga, kata dia, sesuai dengan Nawa Cita yang digagasnya. Jokowi juga berharap Indonesia bisa menjadi pusat perekonomian di negara kawasan. "Kalau dilihat dari geo-politik mestinya kita bisa memanfaatkan itu," ujarnya.

REZA ADITYA

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

55 menit lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

4 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

7 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

17 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

17 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

19 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

23 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya