KAA Ke-60 Sukses, 3 Hal Ini Bisa Bikin Geger Eropa

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 20 April 2015 07:01 WIB

Massa dari Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Bandung Raya menggelar unjuk rasa di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, 19 April 2015. Massa menyerukan agar negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika mendukung kemerdekaan Palestina. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO , Jakarta: Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menilai ada tiga hal yang harus disusun dengan baik oleh pemimpin negara Asia-Afrika saat konferensi di Indonesia pada 19-24 April 2015. "Jika berhasil bisa membuat geger masyarakat Eropa dan global," ujar Hikmahanto saat berbicara via telepon, Ahad, 19 April 2015.

Menurut Hikmahanto, hal pertama yang harus dilakukan, negara Asia-Afrika harus berembuk bersama menyusun nilai-nilai universal yang sesuai dengan dinamika global saat ini. Dahulu, KAA pertama di Bandung pada 1955 dianggap berhasil lantaran para pemimpinnya sukses menelurkan gagasan yang diterima warga dunia, yaitu menghentikan kolonialisasi.

Sementara, saat ini sebagian besar nilai universal yang diakui masyarakat dunia berasal dari Eropa. Padahal, menurut Hikmahanto, nilai-nilai universal baru dibutuhkan oleh masyarakat global saat ini, karena dapat berfungsi sebagai dasar hukum untuk menyelesaikan konflik antar negara.

Yang kedua, kata Hikmahanto, negara Asia-Afrika harus menyusun konsep melepaskan ketergantungan ekonomi terhadap negara-negara Barat. Mantan Dekan Fakultas Hukum UI ini mencontohkan negara Eropa yang berhasil maju setelah mendapatkan bantuan finansial dari Bank Dunia selepas Perang Dunia Kedua.

Adapun saat ini, kata Hikmahanto, sebagian besar negara Asia-Afrika masih tergantung pada bantuan Bank Dunia. "Padahal sudah berpuluh-puluh tahun semenjak Bank Dunia mengucurkan bantuan finansial terhadap negara-negara ini," ujarnya.

Terakhir, negara Asia-Afrika harus berkomitmen menyelesaikan konflik di wilayah mereka tanpa campur tangan negara Barat. Meski dirasa sulit, Hikmahanto menilai upaya ini masih bisa ditempuh jika ketergantungan ekonomi negara Asia-Afrika terhadap barat tidak terlampau erat.

ROBBY IRFANY

Berita terkait

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

13 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Dosen Hubungan Internasional Unair: Indonesia Bisa Ajak Negara Peserta KAA untuk Tekan Israel

24 November 2023

Dosen Hubungan Internasional Unair: Indonesia Bisa Ajak Negara Peserta KAA untuk Tekan Israel

Rumah Sakit Indonesia di Gaza berada dalam kondisi luluh lantah akibat serangan oleh Israel, peristiwa tersebut pun turut direspon oleh Dosen HI Unair.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Kedubes Palestina, Hasto PDIP: Hubungan Batin Bung Karno dan Megawati dengan Palestina Sangat Kuat

10 Oktober 2023

Kunjungi Kedubes Palestina, Hasto PDIP: Hubungan Batin Bung Karno dan Megawati dengan Palestina Sangat Kuat

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengunjungi Kedutaan Besar Palestina untuk menyatakan dukungan kepada Palestina.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Ajak Anggota PBB Bangkitkan Kepercayaan, Solidaritas Global

24 September 2023

Menlu Retno Ajak Anggota PBB Bangkitkan Kepercayaan, Solidaritas Global

Menlu Retno menyampaikan bahwa setiap negara memiliki hak yang sama untuk membangun dan tumbuh.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Berpisah dengan Gedung Pakuan Usai Purnatugas Gubernur Jawa Barat

9 September 2023

Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Berpisah dengan Gedung Pakuan Usai Purnatugas Gubernur Jawa Barat

Masa jabtan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat telah berakhir. Ia dan istrinya Atalia Praratya meninggalkan rumah dinas Gedung Pakuan.

Baca Selengkapnya

Delegasi 5 Negara Ramaikan Parade Asia Africa Festival di Bandung Hari ini

29 Juli 2023

Delegasi 5 Negara Ramaikan Parade Asia Africa Festival di Bandung Hari ini

Asia Africa Festival mengingatkan kembali peristiwa Konferensi Asia Afrika yang terjadi di Bandung pada 18-24 April 1955.

Baca Selengkapnya

Bandung Bakal Gelar Festival Asia Afrika Akhir Pekan ini, Museum Tutup Sementara

24 Juli 2023

Bandung Bakal Gelar Festival Asia Afrika Akhir Pekan ini, Museum Tutup Sementara

Festival Asia Afrika berupa karnaval atau parade di sepanjang jalan bersejarah di Kota Bandung itu terhenti tiga tahun selama karena pandemi.

Baca Selengkapnya

Profil Acil Bimbo, Kakek Aktris Adhisty Zara yang Sempat Larang Terjun di Dunia Hiburan

10 Juli 2023

Profil Acil Bimbo, Kakek Aktris Adhisty Zara yang Sempat Larang Terjun di Dunia Hiburan

Acil Bimbo pernah melarang cucunya, Adhisty Zara terjun di dunia hiburan. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Pernah Punya Mendikbud Perempuan Artati Marzuki Sudirdjo, Ini profilnya

20 April 2023

Indonesia Pernah Punya Mendikbud Perempuan Artati Marzuki Sudirdjo, Ini profilnya

Artati Marzuki Sudirdjo menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Mendikbud. Lantas, siapakah Artati sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kenapa Konferensi Asia Afrika Digelar 18-23 April 1955: Salah Satunya Sebelum Masuk Bulan Ramadan

18 April 2023

Kenapa Konferensi Asia Afrika Digelar 18-23 April 1955: Salah Satunya Sebelum Masuk Bulan Ramadan

Konferensi Asia Afrika, yang awalnya diprediksi 10 hari dipangkas separuhnya dan negara-negara sepakat supaya konferensi selesai pada 23 April 1955

Baca Selengkapnya